Mohon tunggu...
Emy Srie
Emy Srie Mohon Tunggu... Guru - Blogger

Paling senang dengan kegiatan membaca & menulis. Karena dengan menulis bisa menembus jutaan kepala manusia. Lebih ampuh dan bermakna daripada sekadar berbicara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Sosial Emosional

6 Juli 2024   12:32 Diperbarui: 6 Juli 2024   12:35 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak terasa sudah menginjak bulan ketiga Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 10. Banyak hal yang sudah dipelajari atau lebih tepatnya dosa-dosa pengajaran dari awal mengajar hingga saat ini serasa terpampang nyata di depan mata. 

Apakah ini juga kelak yang akan terjadi saat kita sudah menghadap Sang Khalik? Dosa-dosa atau perbuatan-perbuatan yang telah kita lakukan ditunjukkan secara nyata. Ah, sudahlah. Wallahu alam bi shawab. 

Yang terpenting adalah niatkan semua untuk ibadah saja meskipun hal tersebut dipandang kecil dan remeh oleh orang lain. Siapa tahu dengan hal yang kecil tersebut, justru makin meningkatkan ketakwaan dan ketakutan kita kepada Gusti Allah sebagai pemilik dan tempat kita kembali.


Modul ini berawal di tanggal 24 Juni 2024 atau tepatnya dua hari setelah liburan kenaikan tahun pelajaran 2023/2024. Seperti biasa diawali dengan alur MERDEKA, yaitu mulai dari diri dan eksplorasi konsep. Meskipun libur, tugas tetap dilaksanakan. Karena ini adalah semacam yaaa sebutlah kontrak kerja yang harus kita laksanakan dan kita patuhi. 

Selain itu, hasil dari pendidikan ini adalah untuk diri kita sendiri secara khusus dan pendidikan di sekolah dan perubahan pendidikan di Indonesia secara umumnya. 

Hal ini dikarenakan sebagai seorang Guru Penggerak, kita menjadi agen perubahan pendidikan mulai dari satuan pendidikan terkecil yaitu ruang-ruang kelas kita sendiri. 

Bagaimana kita akan membawa perubahan, sedangkan kita sendiri tidak mau berubah. Perubahan itu hanya akan bias terjadi jika yang pertama berubah adalah diri kita sendiri. Bagaimana kita bisa mengajak perubahan sedangkan kita sendiri masih stagnan dan enggan untuk bergerak secara dinamis. Mari kita renungkan hal ini.

Pada awal modul ini, ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab. Pertanyaan-pertanyaan ini berkaitan dengan pengalaman sebagai seorang pendidik yang berkaitan dengan social emosional. Bagaimana menghadapi krisis tersebut, bisa bangkit dan berjalan kembali setelah mengalami krisis serta apa yang bisa dipelajari dari krisis itu. 

Berikutnya adalah eksplorasi konsep yang berisi tentang materi-materi Kompetensi Sosial Emosional (KSE), pembelajarannya serta bagaimana implementasinya di sekolah. Selain materi, ada juga tugas yang harus diselesaikan untuk lebih memantapkan pemehaman mengenai KSE.

Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Pembelajaran Sosial dan Emosional berdasarkan kerangka kerja CASEL (Collaborative for Academic, Social and Emotional Learning) yang bertujuan untuk mengembangkan 5 (lima) Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) yaitu: kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Pembelajaran Sosial Emosional ini dapat diimplementasikan di kelas atau sekolah dengan 4 indikator yaitu, pembelajaran eksplisit, integrasi dalam pembelajaran guru dan kuirkulum akademik, melalui proses menciptakan iklim kelas dan budaya sekolah, serta penguatan KSE untuk pendidik dan tenaga Kependidikan.


Tatap maya melalui Ruang Kolaborasi juga dilaksanakan. Meskipun dalam keadaan libur kenaikan kelas, semangat membara harus tetap menyala demi perubahan yang signifikan di dalam diri serta anak didik. Ibu Niswatul arifah, selaku fasilitator memandu kami dengan penuh semangat serta antusias di tengah kesibukan yang padat, tapi masih membersamai kami dengan penuh semangat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun