Sejak 2 hari sebelumnya, anak-anak sudah mulai antusias saat mereka mengetahui bahwa mereka akan membuat Briket. Sebelumnya mereka tidak mengetahui apa itu Briket dan bagaimana cara pembuatannya serta penggunaannya. Setelah dijelaskan, mereka pun mengerti apa itu Briket dan bagaimana penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pembuatan Briket ini, mereka bekerja sendiri-sendiri dengan tujuan melatih kemandirian mereka.
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat Briket ini antara lain: arang atau batok kelapa yang dibakar, tepung tapioka, cetakan, saringan dan bak/ember kecil. Langkah pertama yang dilakukan adalah menghaluskan arang atau batok kelapa yang telah dibakar tersebut. Jika sudah halus harus diayak menggunakan saringan. Hal ini bertujuan untuk memperoleh Briket yang bagus, halus serta tidak berserat.Â
Setelah proses penyaringan selesai, arang yang telah halus tersebut kemudian dicampurkan dengan tepung tapioka hingga didapatkan kekentalan yang sesuai. Setelah dirasa cukup kental maka segera dimasukkan ke dalam cetakan yang tersedia.Â
Cetakan tersebut bisa berasal dari palstik atau bambu. untuk kali ini, anak-anak memakai cetakan dari bambu. Tiap anak membawa dua buah cetakan dari bambu dari rumah. Setelah dimasukkan cetakan kemudian dipanaskan. Jika cuaca sangat panas, paling lama 2 hari sudah kering dan bisa langsung digunakan. Jika cuaca tidak mendukung bisa berhari-hari bahkan bisa juga sampai satu minggu.
Kegiatan pembuatan Briket ini bertujuan untuk memberikan lifeskill pada mereka. Selain itu juga untuk melatih jiwa entrepreneur mereka karena mereka juga akan menghitung berepa biaya yang diperlukan senbelum Briket tersebut jadi dan berapa harga jual yang akan diberikan saat Briket sudah jadi. Jadi, kemampuan literasi dan numerasi juga tercakup dalam kegiatan ini.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H