Ngatir, mungkin sahabat Kompasianer baru pertama kali mendengar. Kegiatan ini adalah kearifan lokal yang ada si wilayah Kabupaten Lebak khususnya kecamatan Cipanas.Â
Ngatir ini tidak dilakukan di kecamatan manapun hanya Cipanas saja yang sampai detik ini merawat tradisi nenek moyang.Â
Ngatir adalah istilah yang digunakan masyarakat Kecamatan Cipanas Kabupaten Lebak, dalam rangka syukuran yang diisi dengan tukar menukar makanan dalam bakul, antar kampung satu dengan kampung lainnya yang berdekatan.
 Ngatir merupakan tuker berkat atau hancengan dari kampung tetangga ke kampung tetangga lainnya.Â
Hancengan adalah bakul yang sudah diisi beras sebanyak 6 bungku, nasi timbel 6 biji, mie instan, minuman, telor rebus, kerupuk., kopi, sarden, semuanya berjumlah 5 sampai 6 biji dan dilengkapi dengan bakakak Ayam utuh.Â
Dulu nasipun ditimbel, atau dibungkus menggunakan daun pisang, sekarang banyak diganti dengan kertas nasi, dan diganti dengan yang kering kering.Â
Yang masih dipertahankan dan menjadi ikon menu ngatir adalah bakakak, itupun sudah bergeser, dahulu selalu menggunakan ayam kampung, sekarang ayam negri banyak digunakan.
Prosesi ngatir diawali dengan pengumpulanÂ
hancengan dari semua warga lalu dikumpulkan di masjid. Setelah semua terkumpul kemudian dihitung jumlahnya. Lalu mengundang tetangga kampung terdekat untuk ngatir.Â