Mohon tunggu...
Emut Lebak
Emut Lebak Mohon Tunggu... Guru - Guru, Bloger, aktif di komunitas menulis

Hoby menulis travelling

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ngatir dan Maulidan, Menjaga Tradisi Warisan Para Leluhur dan Sambung Silaturahmi

8 Oktober 2022   08:19 Diperbarui: 9 Oktober 2022   04:30 1309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Dokumentasi Pribadi

Kemudian bakul yang berisi hancengan dibagikan ke para undangan dengan pembagian satu bakul dibagi 5 sampe 6 orang. Begitu pun sebaliknya, tetangga kampung sebelah setelah solat duhur akan mengundang pula untuk ngantir ke kampung sebelah. 

Undangan ini dikhususkan untuk seluruh warga yang berjenis kelamin laki-laki, dari bayi sampai kakek kakek. Para wanita cukup duduk cantik di rumah menunggu hasil berkat yang ngatir. 

Seperti halnya hari ini sabtu tgl 8 Oktober 2022 bertepatan dengan 12 Robiul awal merupakan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang mana pada kelahirannya seluruh umat islam memperingati maulid nabi dengan mengadakan pengajian dan menghadirkan penceramah untuk membangkitkan kembali semangat dan mengikuti tauladan nabi Muhammad SAW.

ilustrasi: Dokumentasi Pribadi
ilustrasi: Dokumentasi Pribadi

Tepat hari ini pelaksanaan ngatir dilaksanakan, pagi hari pada pukul 06.00 tepat undangan dari kampung sebelah datang melalui DKM, kemudian DKM menginfirmasikan kesuluruhan masyarakat kampung melalui toa majsid. Berduyun duyun masyarakat tua muda menuju kampung sebelah untuk ngatir. 

Perayaan Maulid ini disimbolkan sebagai bentuk syukur atas kelahiran nabi Muhammad SAW dan kehadirannya yang membawa rahmat bagi seluruh alam, juga sebagai bentuk cinta terhadap para nabi yang dengan perjuangannya Islam dapat tersebar luas.

Kami para emak sibuk di dapur memasak untuk keluarga di rumah, juga untuk mengisi bakul hancengan persiapan ngatir, miskin kaya semua berbaur, yang sanggup satu rumah satu bakul. 

Bagi yang tidak sanggup digotong 2 rumah satu bakul hanceungan. Bahkan banyak juga yang tidak mengirim hancengan ke masjid, tidak diwajibkan ini hanya dilakukan bagi yang mampu dan mau saja. 

Namun karena tradisi ini sudah mendarah daging semua warga selalu ingin mengirim hancengan. Kalau tidak mengirim serasa ada yang kurang. 

Ngatir merupakan adat kebiasaan dari leluhur dan merupakan ciri khas masyarakat kec Cipanas kab lebak banten, yang dilakukan turun temurun dari jaman nenek moyang kami dan terus terjaga hingga saat ini. 

Hal ini untuk menjalin tali silaturahmi antar warga, juga antar kampung. kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan warisan budaya yang dimiliki oleh masyarakat kec. Cipanas yang keberadaannya perlu terus dibina, dilestarikan, dan dikembangkan karena di dalamnya terkandung nilai dan pesan moral bagi seluruh masyarakat termasuk generasi muda. Selain itu, juga untuk terus meningkatkan silaturahmi dan kebersamaan juga kekompakan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun