Mohon tunggu...
Emut Lebak
Emut Lebak Mohon Tunggu... Guru - Guru, Bloger, aktif di komunitas menulis

Hoby menulis travelling

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Nyanyian Si Anak Surga

24 September 2022   06:39 Diperbarui: 24 September 2022   06:45 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tapi ini kan ini normal dan masih bisa diarahkan looh cha, timpalku. Kita ibunya harus ekstra sabar. Jangan mudah terpancing omongan orang cha, yang tau gerak tumbuh anak ya kita sebagai ibunya."  

Echa menjawab sambil terisak, "tapi Gurunya Nania bilang kalo Nania itu autis, katanya Nania enggak cocok sekolah disini." Aku tersenyum getir mendengarkan kisah Echa. "Maaf ya Cha bukan aku menggurui loh, setau aku ciri anak autis itu salah satunya gangguan komunikasi, seperti sulit berbicara, menulis, atau ketika berbicara ngomongnya akan terus diulang ulang. Nania tadi aku ajak ngobrol dia masih merespon loh, terus ciri lainnya anak autis itu sulit bersosialisasi. Dia sibuk dengan dunianya sendiri, susah untuk berteman, susah untuk berbagi mainan dengan temannya. Tuuh lihat Nania baik baik saja loh main sama Key. " 

 "Makasih yaa Cintah udah mau mendengar keluh kesahku kata Echa sebelum pulang, " dia memanggilku dengan panggilan sayangnya Cintah. 

Tidak ada yang salah dengan Echa yang emosi ketika anaknya yang sehat disebut autis oleh seorang pendidik, saya pun jika menyangkut masalah anak akan terusik bahkan akan bar bar jika mempertahankan harga diri anak, bagiku orang boleh menghina mencaci aku, tapi mereka tidak boleh menyentuh anak anakku. 

Aku penasaran dengan ciri-ciri anak autis, aku mulai searching tentang autis, masih belum puas ku telpon sahabatku yang kebetulan anaknya berkebutuhan khusus, si anak surga aku menyebutnya. 

Dia cerita ciri anaknya yang autis sudah terdeteksi dari usia 2 tahun, bahkan ketika usia 4 sampe 7 tahun anaknya belum lancar berbicara sampe harus terapi bicara. Anak sahabatku meski autis dia cerdas menghitung perkalian pengurangannya cepat tanpa berpikir panjang, dan jawabannya betul. Dia juga pintar melukis dan IT. 

Bagaimana pun keadaannya anak tetaplah menjadi kebanggaan bagi orang tua, menjadi pelipur lara dan penyemangat kerja. Sejuta cinta untuk anak anakku. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun