Mohon tunggu...
Muhammad Hambali
Muhammad Hambali Mohon Tunggu... Dosen - Writing rhythms of the universe.

Philosophy, Culture, Philology, and Wisdom.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nisfu Sya'ban, separuh bulan, separuh kebaikan terbang, separuh dosa menghilang.

17 Maret 2022   19:28 Diperbarui: 17 Maret 2022   19:47 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wahai separuh Bulan Sya'ban, engkau telah banyak membuat orang-orang saling memaafkan. Emang kalau di luar bulan itu apa orang tidak saling bermaafan? Ya enggak begitu juga sih. Hanya saja ada tradisi yang kuat dari kalangan penganut agama Islam khususnya di Indonesia dan lebih khusus lagi bagi kalangan santri/pelajar di pondok pesantren Jawa Timur.

Kenapa kok begitu? Ya karena mereka meniru para pemimpin atau para Kyainya.  Sedangkan para Kyainya meneruskan tradisi para pendahulunya dan para pendahulunya melakukan hal itu bersandar kepada keterangan yang berasal dari Mu'adz bin Jabal bahwa Nabi Muhammad SAW pernah berkata: Allah akan mendatangi semua makhluknya pada malam separuh Sya'ban kemudian Ia akan mengampuni mereka semua kecuali dua macam orang yaitu; Orang yang menyekutukan Allah dan orang yang saling bermusuhan.

Kalau kalian tidak percaya coba buka kitab al-muttajir al-rabih fi tsawab al-'amal al-shalih karya Ibn al-Majid. Di dalam kitab itu halaman 140 dituliskan sebagai berikut:

:عن معاذ بن جبل رضى الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: يطلع الله إلى جميع خلقه ليلة النصف من شعبان، فيغفر لجميع خلقه إلا لمشرك أو مشاحن

Tapi kalau dipikir-pikir lebih jauh lagi, sebagai manusia mulia maka sepatutnya menebarkan kebaikan kepada semua makhluk baik manusia, hewan, tumbuhan, dan apapun saja di alam semesta ini. Dengan kata lain, kalau seandainya tidak ada keterangan dari Mu'adz bin Jabal di atas, maka sebagai manusia mulia tentu ia akan segera meminta maaf kepada orang lain yang pernah menjadi objek dari keburukannya. Selanjutnya ia juga senantiasa membuka diri untuk memberi maaf kepada semua orang yang pernah berbuat buruk kepadanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun