Semalam masih kuingat senyum khasmu
Senyum aneh dengan gigi putih dan mata memicing di ujung kelambu
Dengan bersandar tangan wajahmu hitam tanpa lampu
Membuat menggigil merinding segala bulu
Dua jam lalu kubuka jendela abu-abu
Kupikir matahari yang pertama masuk dan menghangatkan jiwaku
Sial, wajahmu melayang di antara abu-abu pembakaran si benalu
Tiba-tiba aku lupa sejak kapan aku sudah diganggu
Sekarang aku tak ingin mengenangmu
Semua tentang kita yang lalu, haruslah tetap masa lalu
Kau banyak mengubah hidupku menjadi titik-titik hitam tak bermutu
Setelah pergi sengaja kau titipkan rupamu di benakku.
Ngeri merindu padamu
Tak tahan melihatmu selama yang dulu
Bisakah kau pergi dan berdamai dengan dirimu
Dan berhenti datang dalam bentuk apapun untuk menjerat pikiranku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H