Mohon tunggu...
Elesia
Elesia Mohon Tunggu... Administrasi - I'm a writer

Penulis CERPEN ANAK Penulis PUISI

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Memetik Pelajaran Mempertahankan Keyakinan dari Film "Hacksaw Ridge"

6 Maret 2019   09:07 Diperbarui: 6 Maret 2019   12:11 1324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Dan siapakah yang tahu dengan jelas, kapan Tuhan menjawab doa kita. Doss tetap bersemangat memeluk keyakinannya. Ia mengerahkan seluruh tenaganya untuk menolong 75 prajurit terluka. 75 orang dengan tangan sendiri. Bayangkan! Bahkan setelah semua kompinya mundur dari medan perang, ia masih bertahan. Hebatnya, ia menolong yang bukan dari pihaknya sendiri, tapi juga dari pihak musuh.

Ada hal yang mengejutkan dan membolak-balikkan emosi kita menjelang akhir film. Saat tentara mereka akan menyerang musuh, semua orang menunggu kehadiran Desmond. Padahal, awalnya ia ditertawai dan diremehkan.

Dari film ini aku semakin kupercaya --  dan mungkin sudah lama diyakini Desmond adalah iman akan menyelamatkan di mana pun kita berada.

Desmond merupakan penantang perang pertama yang mendapatkan medali kehormatan, perhargaan tertinggi Amerika untuk keberanian perang. Meski demikian ia tetap rendah hati, seperti awalnya sebelum ia masuk militer dan belum dikenal banyak orang.

Iseng membaca tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan Hacksaw Ridge, ternyata film ini telah mendapat 30 penghargaan dan 85 kali masuk nominasi di banyak jenis penghargaan. Penghargaan yang terbanyak adalah dari AACTA Award (Australian Academy of Cinema and Television Arts Awards) sebanyak 10 penghargaan.

Oh ya, aku sudah menonton Hacksaw Ridge ini sebanyak tiga kali dan jujur saja setiap kali menonton film ini aku merasa seperti kosong dan belum apa-apa. Bukan karena aku belum pernah ke medan perang, karena setiap saat pun semua manusia berperang di medannya masing-masing. Berperang dengan akal, pikiran dan hati nuraninya, setelah itu berperang dengan keyakinan dan  pikiran orang lain. Tak ada habisnya. Bukankah itu yang lebih kacau?

Mengubah keyakinan seseorang adalah perbuatan yang salah, entah itu militer atau siapapun. Seperti kata Harold Doss dalam film, "Saat kau memiliki keyakinan itu bukan lelucon, itulah dirimu yang sebenarnya."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun