Mohon tunggu...
Emshofi
Emshofi Mohon Tunggu... wiraswasta -

butuh pil nafsu menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anak Reformasi Kelahiran Tahun 1998 Sudah pada UN SMP

22 April 2013   19:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:47 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengawas yang diawasi. Hari ini menjadi bagian hajatan besar dari Mendikbud, UN tingkat SMP/MTs. Mata membelalak, tersenyum tipis campur kagum. Mendapati seorang siswa peserta ujian bernama "ERA REFORMIS NOR". Pikiran spontan flashback, Jakarta chaos. Ingat atap gedung DPR MPR penuh mahasiswa yang menyemut, terekam kuat suara dan ekspresi Bapak Suharto menyerah mundur, 32 tahun bertahta berakhir antiklimaks.

ERA REFORMIS NOR. Nama yang menggelitik, kreatif dan tentu do'a dari orangtua penuh optimis menyambut era baru, cerah terbayang. Memunculkan cita membuncah, di sebagian besar rakyat, seolah lepas dari kungkungan. Terpasung lama, terbayang hari esok cerah sejahtera, gembira makmur terpenuhi segala kebutuhan hidup.

Rasanya baru kemarin, sudah silih berganti presiden. Datang dan pergi para pejabat yang ganteng ayu, harum wangi, penuh janji manis dan rayuan surga pasca reformasi 1998 sampai detik ini. Hasilnya, Indonesia tetap begini, ya begitulah. Tak beranjak, malah tambah semrawut, linglung tanpa nahkoda tegas amanah. Negeri autopilot, amburadul.

Sementara, anak-anak yang lahir di tahun 1998. Sekarang sudah besar, 15an tahun usianya. Dan sebagian besar sedang berjibaku menghadapi yang namanya ujian nasional tingkat SMP/MTs. Ujian yang dianggap super penting, penting bagi siapa? produsen pensil 2b atau bagi PT Ghalia Indonesia Printing. Generasi suci ini sengaja dirusak, dijadikan kelinci percobaan oleh para penguasa tuli dan bisu.

Departemen pendidkan dan kebudayaan, tak ada yang meragukan isinya adalah insan pilihan. Sekolahnya tinggi-tinggi, ahli debat semua. Tapi, rasanya sudah habis kata-kata. Kurang bukti apa, kalau UN itu sampah. Indikator prestasinya, memberi teladan KKN. Sukses mendidik dan menyuburkan, menganjurkan budaya mencontek. Tidak jujur itu juara, hebat.

Reformasi gagal total, segala bidang.

Oh, kasihan anak-anak bangsa.

Ma'afkan guru-gurumu yang kambing congek ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun