Mohon tunggu...
Moh Sadli
Moh Sadli Mohon Tunggu... Insinyur - bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan milik negara

I am a dad with 3 boys surrounding, runner of half marathon, traveller and art enthusiasm Somehow the world become rude, therefore only happines vibe to share

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Makna Dirgahayu PLN dan Segala Bentuk Euforia Perayaannya

3 Oktober 2016   16:58 Diperbarui: 4 Oktober 2016   16:29 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di lain sisi, kalaupun belum bisa bebas subsidi, apalah arti merdeka buat PLN? Paling tidak, PLN bisa merdeka dari keterbatasan investasi. Dengan terjaminnya investasi, PLN bisa melayani kebutuhan listrik bagi masyarakat banyak, memerdekakan lebih banyak orang dari kegelapan tanpa listrik, memerdekakan masyarakat dari pemadaman. Terlebih lagi bila sudah ada kepastian kontinuitas investasi dalam lima tahun ke depan.

Kemudian, apa arti merdeka dari sisi pelanggan PLN?

Suatu ketika, dalam perjalanan dinas menuju ke salah satu unit Rayon di Area Metro, saya bersama tim mampir ke sebuah warung makan, tidak begitu besar namun sekedar hanya melepas lapar dan dahaga di tengah teriknya panas matahari. Singkat cerita, pesanlah kami menu makan dan minum dengan jus alpokat sebagai pilihan yang tepat untuk melegakan kerongkongan. Masih teringat jelas itulah hari Kamis yang cukup menggemaskan bagi saya hingga hari ini. Hari yang memang secara kebetulan kami mengenakan pakaian seragam kedinasan. Maka tatkala saya memesan jus alpokat, seketika ibu si pemilik warung dengan lugas berkata “Ora enek jus, listrike matek meneh.!” atau dalam bahasa Indonesia kurang lebih seperti ini “Tidak ada jus, listriknya matilagi.!” Sejurus kemudian saya pun tertunduk diam sembari bersilang lengan ke dada dengan niat sedikit menutup logo PLN “Listrik Pintar” sambil tak lupa mengucapkan terimakasih. Bagi saya itulah saat dimana seketika saya merasakan kehilangan identitas bukan karena berkurangnya loyalitas terhadap perusahaan namun betapa masih banyaknya perbaikan yang perlu kita lakukan.

Bagi pelanggan, merdeka berarti ada kepastian dilayani kebutuhan listriknya dengan kualitas yang baik. Ada transparansi dalam layanan PLN, ada kemudahan mendapatkan akses layanan PLN. Kalau bisa memenuhi kebutuhan pelanggan ini, berarti PLN sudah mengisi kemerdekaan yang diwariskan oleh Bapak-Bapak bangsa yang telah memerdekakan bangsa Indonesia. PLN harus bisa menunjukkan bahwa ada bukti kemerdekaan bagi pelanggan dengan memberikan layanan sesuai tuntutan jaman.

Bila di tahun 2014 silam, PLN masuk Global Fortune 500 yang artinya dari sisi pendapatan (revenue), PLN sudah diakui oleh dunia sebagai kelompok 500 perusahaan dengan pendapatan terbesar di dunia. Ini sungguh membanggakan. Tapi, apa cukup hanya bangga dengan revenue besar? Tentu tidak! Di tengah keterbatasan yang ada, PLN harus tetap berusaha memberi yang terbaik bagi negara dan bangsa Indonesia.

Di sisi hilir, pelayanan pelanggan, PLN sudah banyak melakukan transformasi. Pelanggan sekarang cukup menelepon  123 untuk mendapatkan layanan PLN. Membayar rekening listrik juga bisa di loket-loket bank atau ATM yang tersebar di mana-mana. Akses layanan PLN sudah sangat mudah.

Di sisi layanan purna jual, PLN sudah memanfaatkan kemajuan teknologi informasi (TI) dalam pelayanan gangguan listrik melalui Aplikasi Pengaduan dan Keluhan Terpadu (APKT), di mana petugas di lapangan membawa gadget. Begitu ada laporan listrik padam dari pelanggan melalui Contact Center 123, petugas di lapangan langsung menerima informasi dari gadget-nya, sehingga pelayanan menjadi lebih cepat dan akurat.

Dari sisi hulu di pembangkitan, PLN juga telah melakukan upaya efisiensi dengan mengganti minyak yang mahal dengan energi primer lainnya, antara lain dengan mengoperasikan PLTMG (Pusat Listrik Tenaga Mesin Gas). PLTMG ini digerakkan dengan gas untuk menggantikan pembangkit diesel yang digerakkan dengan minyak solar.

Di sisi operasi, sekarang banyak unit-unit menerapkan Gudang Online dengan standar 5S. Melalui komputerisasi para petugas pemeliharaan bisa melihat daftar material atau spare part yang tersedia di gudang lengkap dengan nama dan nomor normalisasinya. Juga, dilengkapi dengan foto spare part-nya itu. Jadi, tidak akan salah bila meminta barang.

Dari sekian banyak usaha yang telah PLN lakukan, lantas apa arti merdeka bagi warga PLN yang notabene adalah seluruh pegawai sebagai anggota perusahaan, direksi dan pemegang saham?

Harapan saya, semoga ke depan PLN semakin banyak melahirkan insan-insan PLN dan pemimpin-pemimpin yang senantiasa tulus ikhlas dalam bekerja secara profesional dan mandiri tanpa ketergantungan dari pihak eksternal serta memiliki kapabilitas mumpuni dan berintegritas tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun