[caption id="attachment_110076" align="aligncenter" width="300" caption="Kolam bertuah... ada banyak koin di dasarnya"][/caption] [caption id="attachment_110078" align="aligncenter" width="225" caption="Pendakian di mulai..."][/caption] [caption id="attachment_110082" align="aligncenter" width="300" caption="Patung Budha"][/caption]
Selain kuil, pengunjung bisa melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki ke puncak bukit melalui beberapa anak tangga yang cukup menguras tenaga. Tapi tenaga yang terkuras itu seperti terbayar ketika tiba di sebuah batu granit besar, yang dari atas sana kita bisa melihat pemandangan kota Sungailiat.
[caption id="attachment_110086" align="aligncenter" width="300" caption="Kota Sungailiat dari atas bukit"][/caption]
Indah dan eksotik. Itulah kesan yang tertangkap dari kuil di atas bukit ini.
Sembahyang di atas bukit? Manfaat ganda yang didapat, 'Menyatu dengan alam, menyatu dengan Sang Budha'.
Catatan: Tapi kata-kata indah dan eksotik ini sedikit 'ternoda' dengan ulah beberapa pengunjung iseng. Apalagi kalau bukan masalah klasik, sampah. Iya, sampah-sampah plastik itu banyak 'bersembunyi' di tepi batu. Sangat tidak nyaman bila terlihat oleh mata. Timbul pertanyaan, kapan kita akan benar-benar memiliki kesadaran pada kebersihan?
*Teman saya menyebutnya kuil Fathin San, seperti tulisan yang ada pada gerbang masuk.