Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Bantuan Influencer untuk UMKM Kuliner

24 Mei 2024   16:52 Diperbarui: 24 Mei 2024   17:20 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa pandemi Covid 19 merupakan saat-saat yang berat bagi kita semua. Banyak perusahaan yang bangkrut dan mati. Namun ternyata UMKM adalah jenis usaha yang mampu bertahan. Bahkan UMKM yang menolong perekonomian Indonesia sehingga mengalami dampak yang sangat parah. 

Hal itu tidak berarti bahwa setiap pelaku UMKM berhasil eksis setelah melewati masa pandemi. Ada juga yang terpaksa menutup usahanya karena kehabisan modal sementara pembeli sangat jarang. Terutama usaha yang bergerak di bidang kuliner. 

Nah, sebagian yang masih eksis bisa bertahan dengan bantuan pihak lain. Ada yang kolaborasi dan bekerjasama satu sama lain. Ada juga yang bisa dibantu oleh influencer yang memiliki banyak followers di media sosial, khususnya Instagram.

Kebetulan saya juga menjalani profesi sampingan sebagai influencer meskipun tidak terkenal) Jika brand besar, tentu berani membayar sesuai permintaan. Brand yang baru muncul, biasanya hanya sanggup tukar produk untuk direview. Tetapi untuk UMKM, saya sering membantu tanpa biaya. Bahkan saya membeli produknya. 

Warung di Gondangdia 

Salah satu stasiun commuter line yang paling sering saya singgahi adalah stasiun Gondangdia. Soalnya paling strategis menuju tempat favorit saya, Sarinah. Di sekitar stasiun Gondangdia terdapat banyak warung yang mayoritas menjajakan makanan. Cita rasanya enak-enak. 

Awal Maret tahun lalu, masih dalam suasana pandemi. Warung-warung itu sepi dari pembeli. Kebetulan saya hendak ke Yogyakarta untuk acara komunitas. Saya berencana menggunakan ojol dari stasiun Gondangdia. 

Waktu itu masih sore, saya merasa lapar. Kemudian saya mencari warung makan yang menjual menu yang menarik dan menggugah selera. Di sisi Timur stasiun ada deretan warung makan. Saya memilih salah satu yang mempunyai banyak menu. Saya tertarik dengan menu ayam goreng dua sambal.

Lalu saya pesan menu tersebut. Tidak berapa lama menu tersebut sudah disajikan. Semuanya dalam keadaan hangat. Ayamnya juga baru digoreng. Dua sambal tersaji dalam piring, sambal merah dan sambal hijau. Sambal merah tentu didominasi cabai merah dan menggunakan terasi. Sedangkan sambal hijau terbuat dari cabai hijau. 

Sebagai seorang content creator sekaligus influencer, saya pasti mengambil beberapa foto untuk makanan yang saya santap. Setelah itu baru melahap makanan tersebut. Penjaga warung laki-laki yang menyajikan, hanya memperhatikan saja ketika saya memotret.

Ternyata bukan hanya tampilannya yang menarik, tetapi rasanya juga maknyus. Ayamnya empuk dan gurih, lalapan segar cocok sekali dengan sambalnya. Kedua sambal itu benar-benar enak dan sangat cocok di lidah saya. Jadi habis tuntas bersamaan dengan nasi dan lauk pauknya. Seandainya saya bukan orang yang mengendalikan diri, tentu saya akan minta tambah. 

Kemudian dalam perjalanan kereta m menuju Yogyakarta, saya unggah foto tersebut di akun Instagram pribadi. Dalam caption saya berikan informasi secukupnya, termasuk letak warung tersebut. Setelah itu saya fokus dengan acara komunitas selama beberapa hari.

Tak disangka, ada sebuah pesan masuk ke akun Instagram. Kalau bukan followers, tentu saya cek dahulu sebelum menjawab.  Ini sebuah kehati-hatian agar tidak terjebak scammer. Ternyata pesan tersebut dari seorang wanita yang menjadi pemilik warung tersebut.

Begini bunyi pesannya,"Ibu, terimakasih telah membantu memviralkan warung saya di Gondangdia."

Hati saya terasa hangat menerima pesan tersebut. Alhamdulillah, apa yang saya lakukan bermanfaat bagi orang lain. Padahal bagi saya, adalah sesuatu yang gampang dikerjakan. Saya mendoakan agar warung itu mendapatkan banyak pembeli. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun