Sabtu tanggal 14 Oktober lalu saya mengikuti event Vlomaya. Lokasinya di rumah sang ketua, Kang Bugi yang ada di perumahan Pakuan Regency, Bogor. Kebetulan saya lebih senang ke wilayah Bogor daripada ke Jakarta. Setidaknya cuaca lebih ramah.
Berangkat dari stasiun Bogor bertiga, naik mobil ojek online. Setengah jam kemudian sudah sampai di tempat tujuan. Soalnya tidak ada kemacetan yang berarti. Sampai di sana sudah ada beberapa orang, mereka semua kawan kang Bugi di kampus, satu almamater.Â
Baru datang kami disuguhi aneka camilan, utamanya gorengan. Ada pisang goreng dan tahu isi, vanada, risol dll. Meskipun perut masih kenyang, comot saja sambil ngobrol dengan beberapa orang. Mbak Denik yang datang naik motor tampak semangat.Â
Belajar bikin konten video
Setelah acara dibuka oleh kang Bugi, maka narasumber Erni Hendrawati pun mengisi. Dia senang membuat konten video untuk tiktok dan Instagram. Kebetulan teman-temannya rata-rata belum tahu bagaimana membuat konten video. Bahkan salah seorang bapak, merasa malu karena usianya sudah lanjut, merasa tidak ganteng, malu tampil di video.
Tapi sebetulnya, orang yang tampil di media sosial seperti tiktok dan Instagram tidak melulu anak muda. Banyak juga yang sudah separuh baya atau lansia. Konten mereka beragam, ada tentang tutorial memasak, menyalurkan hobi dan sebagainya. Yang penting mereka harus tahu cara membuat video yang bagus.
Pertama yang dibutuhkan adalah peralatan. Kebanyakan orang membuat konten video hanya bermodalkan telepon genggam, bukan kamera. Apalagi sekarang jenis-jenis telepon genggam semakin canggih, dengan kamera  pixel tinggi. Jadi, tidak perlu resah atau rendah diri jika belum mempunyai kamera.
Selain telepon genggam, tentu ada tripod yang membantu perekaman kalau sedang sendirian. Aneka macam tripod dari yang sederhana hingga multifungsi tersedia di market place. Kita tinggal memilih, membeli sesuai kebutuhan.Â
Selanjutnya, kita harus tahu aplikasi apa yang bagus untuk mengedit video. Saat ini yang banyak digunakan adalah capcut. Pelajari saja pelan-pelan, atau minta bantuan teman untuk mengajarkan. Aplikasi ini mudah dipahami.Â
Usai penjelasan, audiens diajak praktik membuat video. Kebetulan rumah kang Bugi asyik, banyak pepohonan dan jalan di depan rumah sepi. Lalu dimanfaatkan untuk membuat video tiktok.
Oh ya, tidak lupa kang Bugi menyajikan makan siang. Ternyata pecel dengan ketupat, masakan tradisional yang saya suka. Tidak ketinggalan juga secangkir kopi yang digiling sendiri, maknyus. Terimakasih kang Bugi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H