Namun dalam pertengkaran itu, mereka akan mencari solusi yang terbaik bagi kedua belah pihak. Istilahnya, win-win solution, dua-duanya sama-sama enak.
Kalau istri sedang mendapat masalah, sudah sepatutnya suami memberi saran dan turut mencari solusi. Begitu pula ketika suami mendapat masalah, istri memberikan dukungannya.Â
Pasangan Garwa, lebih suka melakukan segala sesuatu bersama-sama. Ia tidak suka sendirian, merasa kesepian jika pasangannya tidak ada, seperti kehilangan sesuatu.Â
Bagaimana bisa menjadi pasangan Garwa
Kadang, tidak secara otomatis bahwa pasangan kita merupakan sigaran nyawa. Masingmasing harus berusaha untuk membuat rumah tangga menjadi sumber kebahagiaan untuk keduanya. Ada pengorbanan yang harus dilakukan.
Kuncinya sbb:
1. Saling memberikan yang terbaik, bukan menuntut. Kita tidak perlu menuntut pasangan untuk melakukan sesuatu, apalagi sampai memaksakan hal di luar kemampuan dia. Tuntutan-tuntutan hanya akan membuat pasangan mu depresi.
Seandainya kedua orang tersebut, baik suami maupun istri, memiliki kesadaran untuk memberikan versi terbaik dari dirinya, maka tidak ada yang bakal kecewa atau marah. Tapi di sisi lain, juga mengerti apa yang menjadi kekurangan pasangan.
2. Memupuk rasa cinta dan kasih sayang. Perasaan manusia bisa datang dan pergi. Karena itu harus dijaga dan dirawat, ibaratnya memberi pupuk untuk tanaman.
Sebagai contoh, beri perhatian kepada pasangan. Hal kecil bisa menjadi sangat berarti bagi dia. Misalnya, suami memuji masakan istri. Atau sebaliknya istri memuji penampilan suami.
3. Suami istri adalah partner. Sekali lagi buang jauh-jauh bahwa salah satu pasangan kedudukannya lebih tinggi. Memang benar bahwa lelaki adalah imam dalam rumah tangga, seperti yang diajarkan dalam agama. Tapi itu bukan berarti suami superior terhadap istri.Â