Baru-baru ini gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil bergabung dengan partai Golkar. Keputusan tersebut pasti sudah dipikirkan dalam jangka waktu panjang. Ridwan Kamil tidak ingin berhenti hanya di provinsi, ia ingin melangkah ke jenjang berikutnya.Â
Apa yang dilakukan sama sekali tidak salah. Ketika menjadi gubernur, Ridwan Kamil belum memilih salah satu partai politik yang menjadi kendaraan. Ia justru dilamar oleh beberapa partai yang dominan di Jawa Barat. Pendekatan Ridwan Kamil ke para sesepuh Siliwangi dan tokoh masyarakat, memiliki peran penting dalam menyukseskan upaya menjadi pemimpin Jawa Barat.Â
Namun berbeda dengan ketika hendak terjun ke pertarungan berskala nasional. Ridwan Kamil sadar membutuhkan mesin partai agar bisa ikut bersaing. Meski bukan partai terbesar, Golkar adalah partai yang tetap eksis karena mendekat dengan penguasa.Â
Saya gembira dengan keputusan ini. Â Dinamika politik akan lebih terasa jika Ridwan Kamil turut menjadi calon presiden. Karena menurut saya belum asa calon yang benar-benar kuat. Bahkan saya masih merasa underestimate dengan beberapa calon yang digadang-gadang selama ini.Â
Sebagai warga Jawa Barat, saya tentu mendukung langkah Ridwan Kamil untuk menjadi calon presiden. Mudah-mudahan ketua umum Golkar, Airlangga Hartarto mau legowo dan melihat potensi yang ada pada Ridwan Kamil.
Ada beberapa alasan mengapa saya mendukung Ridwan Kamil.
1. Selama menjadi gubernur, Ridwan Kamil cukup moderat, tidak condong kepada salah satu golongan. Saya senang ia tegas melarang gerakan radikal dalam bentuk apapun.
Ada kasus-kasus konflik horizontal yang disebabkan sentimen keagamaan bisa diselesaikan dengan baik. Bahkan kasus-kasus semacam itu berkurang secara signifikan. Kita tidak lagi mendengar tentang hal itu.Â
2. Ramah dan humoris
Ridwan Kamil adalah sosok yang jenaka. Ia sering bercanda dengan masyarakat, bahkan melalui media sosial seperti Instagram. Gayanya dalam bergurau mengurangi stres masyarakat.