Ketika pertama kali mendengar bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan G20, saya langsung terkesiap. Yup, saya teringat dengan Presiden RI pertama Ir Soekarno, yang menggagas gerakan Non-blok. Presidensi G20 merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk menjalankan peran sebagai pemimpin negara Non-blok.Â
Bagaimana tidak, kita tahu kebijakan politik luar negeri Indonesia, sesuai dengan amanat UUD 1945, adalah bebas dan aktif. Indonesia tidak memihak kepada Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat, juga tidak memihak blok Timur yang dipimpin oleh Rusia. Justru Indonesia aktif menjaga perdamaian dunia.Â
Saya sangat salut kepada Presiden Jokowi yang berhasil menemui Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Zelensky. Inilah upaya Indonesia mewujudkan perdamaian dunia. Dalam hal ini, suka tidak suka perhatian dunia semakin tertuju kepada Indonesia.
Meski demikian, G20 lebih berorientasi pada bidang ekonomi, apalagi sekarang resesi mengancam seluruh dunia. Maka momen G20 menjadi lebih penting dari pertemuan-pertemuan sebelumnya. Â Kepiawaian Indonesia akan mengangkat derajat Indonesia di mata masyarakat internasional. Â
Bersamaan dengan itu, Indonesia juga berusaha memulihkan ekonomi pasca pandemi. Ibaratnya, sambil menyelam minum air, menyelamatkan dalam negeri sekaligus berperan di percaturan ekonomi internasional. Beruntung Indonesia memiliki Bank Indonesia yang berperan sentral menjaga stabilitas ekonomi dalam negeri.Â
Ada beberapa keuntungan Indonesia menjadi presidensi G20:
1. Mengangkat citra Indonesia di mata masyarakat internasional.
Selama ini, negara-negara berkembang dipandang sebelah mata oleh negara-negara maju, tetapi tidak dengan Indonesia. Salah satu bukti adalah bahwa Indonesia masih mampu mengendalikan inflasi. Padahal Amerika Serikat saja tidak berhasil menahan laju inflasi.Â
Dengan demikian, negara-negara maju melihat bahwa Indonesia memiliki kekuatan ekonomi yang setara dengan mereka. Banyak yang justru ingin belajar dari pengalaman Indonesia menangani inflasi.
2. KepercayaanÂ
Penunjukan Indonesia sebagai presidensi G20 menandakan bahwa dunia internasional menaruh kepercayaan tinggi kepada negara ini. Indonesia bisa bermain cantik, menggandeng negara-negara yang sedang mengalami konflik untuk duduk bersama menyelesaikan masalah.Â
Indonesia menjadi jembatan antara negara-negara yang bertikai, meski belum menjamin bahwa mereka akan bersalaman. Sebab memang sangat sulit mewujudkan perdamaian dunia jika setiap blok mengutamakan kepentingan mereka sendiri. Setidaknya, Indonesia mendorong terjadinya gencatan senjata agar tidak bertambah korban.Â
3. Promosi wisata dan produk Indonesia
Inilah saat yang paling tepat mempromosikan pariwisata Indonesia. Semua perhatian tertuju pada Indonesia, maka dimanfaatkan untuk memperkenalkan tempat-tempat wisata di Indonesia. Terutama 10 destinasi wisata unggulan yang sedang gencar disosialisasikan.
Begitu pula dengan produk-produk dalam negeri yang memiliki kualitas terbaik, layak ekspor. Apalagi produk-produk UMKM yang bertahan dan tumbuh di masa pandemi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H