Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Roman Abramovich Diracun CIA?

29 Maret 2022   17:47 Diperbarui: 29 Maret 2022   17:50 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roman Abramovich (dok.detik.com)

Tampaknya upaya mendamaikan konflik Rusia-Ukraina penuh dengan aral melintang. Pasalnya, ada cara kotor yang digunakan oleh salah satu pihak yang bisa menghambat jalannya negosiasi. Cara yang dapat mengakibatkan nyawa seseorang melayang.

Begitulah yang dialami Roman Abramovich, mantan pemilik Chelsea dan juga oligarki Rusia. Ia termasuk anggota tim yang melakukan negosiasi antara Rusia dan Ukraina. Tetapi ternyata ia diracun ketika berlangsung pertemuan di Kyiv tanggal 3 Maret lalu.

Gejala keracunan itu membuat Roman Abramovich mengalami pengelupasan kulit dan mata memerah. Untunglah racun itu tidak sampai membunuhnya. Kemungkinan masih jenis racun yang ringan, bukan mematikan.  Agaknya racun ini dimaksudkan sebagai gertakan atau ancaman terhadap dirinya.

Siapakah yang meracun Roman Abramovich? Kecurigaan lebih tertuju pada CIA, agen intelijen Amerika Serikat. Hal ini mengingat bahwa Roman Abramovich merupakan wakil dari Rusia. 

Pertemuan itu melibatkan teman Roman Abramovich yang juga pengusaha, kemudian juga anggota parlemen Ukraina. Masih menjadi misteri bagaimana racun itu digunakan. Yang diketahui adalah mereka makan coklat yang disajikan.

Dugaan bahwa CIA pelakunya berdasarkan indikasi sebagaimana berikut:

1. Media yang pertama kali memberitakan soal keracunan itu adalah Wall Street Journal, media ini berbasis di Amerika Serikat. Tidak dijelaskan darimana media ini mendapatkan sumber informasi. 

Jika media Media Barat yang memberitakan, tentu ada maksudnya yaitu sebuah peringatan terselubung untuk orang-orang yang terlibat dalam negosiasi Rusia dan Ukraina.  Sesungguhnya Amerika Serikat dan sekutunya tidak menghendaki perdamaian tercipta.

2. Pertemuan dilakukan di Kyiv, padahal kota ini dipenuhi mata-mata atau intelejen CIA dan negara-negara sekutu. Besar kemungkinan, lokasi pertemuan sudah direkayasa sebelumnya.

Apalagi mengingat bahwa sebagian menteri dan anggota parlemen Ukraina merupakan orang Amerika Serikat. Mereka merangkap menjadi agen untuk Barat. 

3. Roman Abramovich dinilai sebagai salah satu orang yang cukup berpengaruh. Dia tidak hanya memiliki kekayaan yang besar, tetapi juga hubungan dekat dengan presiden Rusia Vladimir Putin. Adalah hal yang masuk akal jika Roman Abramovich menyumbangkan kekayaannya untuk menopang negara.

Kalau Roman Abramovich bisa dipaksa mundur atau bahkan dibunuh, maka salah satu pendukung dana menjadi hilang. Harapan Barat, tentunya agar Rusia terguncang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun