Kalau ditanya negara bagian mana yang paling setia pada Rusia, jawabannya adalah Chechnya. Pemimpin Chechnya, Ramzan Akhmedovich Kadyrov merupakan "anak buah" kesayangan Putin. Dia sudah seperti keluarga bagi Putin.Â
Dalam konflik Rusia-Ukraina, Chechnya tentu saja mendukung Rusia. Bahkan Ramzan mengirimkan pasukan untuk membantu Rusia menaklukkan Ukraina. Dia sejak dahulu berpendapat bahwa Ukraina harus direbut karena berbahaya bagi Rusia.
Ramzan telah memperhatikan Ukraina yang lebih suka mendekat ke Amerika Serikat. Padahal posisi Ukraina di perbatasan Rusia. Jika dibiarkan, sama saja dengan membuka pintu bagi Amerika Serikat dan sekutunya untuk mengintai Rusia.Â
Siapakah pemimpin Chechnya ini sebenarnya? Ternyata dia adalah putra dari presiden Chechnya sebelumnya, yang juga bergelar mufti, ulama besar Islam yang belajar agama di pesantren Bukhara, dekat dengan makam Imam Bukhari, perawi hadits tepercaya.Â
Sang ayah, Akhmad Khadzhi Abdulkhamidovich Kadyrov, tewas dibunuh ketika menyaksikan peringatan perang dunia di stadion Chechnya. Saat itu Ramzan baru berusia 28 tahun, menjadi ajudan dan supir ayahnya. Kematian ayahnya membuat dia sangat marah. Ia bersumpah akan membasmi jaringan pembunuh sang mufti.
Ramzan lalu memimpin gerakan anak negeri. Tetapi setahun kemudian adik perempuan Ramzan diculik. Ia mengerahkan ratusan orang mengepung tempat penculik untuk membebaskan adiknya.Â
Karena belum berusia 30 tahun, Ramzan diangkat menjadi wakil perdana menteri, tetapi kekuasaan sudah berada di tangannya. Setelah genap 30 tahun , dia dilantik menjadi presiden Chechnya tanpa gelar mufti.
Ini gebrakan Ramzan setelah dilantik:
1. Membangun masjid baru di Grozny, ibukota Chechnya. Masjid ini berdiri di atas masjid lama yang telah diruntuhkan lebih dahulu. Luas areanya 14 hektar karena sekaligus mendirikan sekolah tinggi ilmu Islam.
Masjid baru itu memiliki empat menara, tinggi 160 meter. Desain masjid itu mirip Blue Mosque atau masjid Sultan Ahmet yang ada di Istanbul. Masjid raya yang menjadi terbesar di Eropa ini kemudian diresmikan oleh imam besar dari Konya, tempat sang sufi Jalaluddin Rumi.Â
2. Ramzan mengusulkan kepada Putin agar jabatan presiden negara bagian dihapuskan. Menurut dia, tidak perlu ada banyak jabatan presiden, cukup satu saja di Rusia yaitu untuk Vladimir Putin. Usul ini diterima oleh pemerintah pusat Rusia, walaupun sebagian pemimpin negara-negara bagian lainnya kurang setuju.
3. Mengeluarkan pernyataan tekad bahwa Chechnya harus menjadi negara paling makmur dan teraman di dunia. Â Untuk itu dia memerintahkan membasmi gerakan radikal yang disebutnya sebagai bandit.Â
Gerakan radikal ini berpaham Wahabi, yang sebetulnya merupakan pendatang yang merongrong Rusia, menginginkan kemerdekaan tersendiri. Gerakan ini menamai dirinya jihadis atau pejuang Islam.Â
Sekarang usia Ramzan 45 tahun. Ia pernah ingin mengundurkan diri dari jabatan pemimpin Chechnya, tetapi selalu terpilih kembali. Dua anak lelaki dan dua anak perempuan telah hafidz Al-Quran. Bahkan anak perempuannya adalah salah satu pelajar paling cerdas di Chechnya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H