Dunia ini porak poranda karena ulah Amerika Serikat dan sekutunya. Setelah era penjajahan fisik, mereka menjalankan penjajahan ekonomi yang berlangsung hingga sekarang. Amerika Serikat dan sekutunya berusaha menguasai semua negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam.
Ulah paman Sam memang tak ubahnya seperti koboy dengan sifatnya yang playboy. Merayu gadis-gadis muda untuk dinikmati, setelah rusak ditinggal pergi. Begitulah yang terjadi, terutama di kawasan Timur Tengah. Irak  dihisap habis, Suriah digerogoti, Yaman dikoyak-koyak, Palestina dijadikan budak nafsu Israel.Â
Tetapi untuk menjaga wibawa, Koboy ini meneriaki lelaki lain telah memperkosa wanita. Padahal dialah yang sesungguhnya pemuja syahwat. Koboy yang mengincar milik orang lain dan kemudian dibabat.Â
Begitu pula halnya dengan Ukraina, janda cantik yang telah bercerai dengan Rusia. Janda ini masih polos, belum pernah mengenal lelaki lain dalam hidupnya. Â Dia langsung kelepek-kelepek karena dilanda rayuan gombal sang koboy playboy. Â Padahal bagi yang sudah berpengalaman, koboy ini terhitung sudah gaek. Rayuannya pun sudah kuno. Bicara tentang demokrasi padahal menjadi lintah di banyak negeri.
Rayuan paman Sam berhasil. Dia dibantu teman-temannya sesama bandit. Mereka gerombolan si Berat, penjual senjata, perampok segala. Tampang mereka terpelajar, menutupi kelakuan bejad, menjadi begal internasional.Â
Ukraina yang sudah terlena dengan bujuk rayu si koboy tak mau didekati mantan suami. Mantan suami memang tak banyak gaya, tak banyak bicara. Dia kaku dan tidak romantis. Itulah sebabnya Ukraina merasa bosan kepadanya. Dia lupa bahwa si mantan suami yang melindunginya selama ini.Â
Si koboy playboy masih merasa di atas angin. Karena dia punya teman yang banyak, ramai-ramai menuduh Rusia memperkosa Ukraina. Dia menciptakan lagu yang sama untuk memojokkan sang mantan suami agar melepaskan si cantik.Â
Ukraina bimbang, berada di simpang jalan. Haruskah ia kembali ke mantan suami atau jatuh ke dalam pelukan koboy playboy? Hati kecilnya mendorong untuk melihat jernih pada sang mantan. Tetapi bujukan si koboy menumbuhkan egonya.Â
Paman Sam, si koboy playboy terus menerus membunyikan genderang. Ia berharap bisa menari bersama si cantik pada akhirnya. Tetapi si mantan suami bukan lawan yang lemah. Dia ibarat elang dengan mata yang tajam dan memiliki cakar yang bisa membunuh sekali cengkeram.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H