Ada juga ogoh-ogoh yang dibuat dari tanaman hasil pertanian. Ogoh-ogoh ini berasal dari kabupaten yang berbasis pertanian. Namun ada juga yang tampil seperti dewa dewi, bahkan juga kereta kencana.
Pawai budaya ini tidak membosankan karena banyak sekali yang dilihat. Kita tidak saja menyaksikan atraksi barongsai dan liong naga, tetapi juga ogoh-ogoh beraneka macam.
Makan dan minum gratis
Di dalam vihara Dhanagun, disediakan makan dan minum gratis. Â Di meja yang panjang, makanan selalu terisi. Ada nasi dan lauk pauknya, seperti capcay, mie goreng, telur, daging dan sebagainya. Bahkan tersedia juga lontong cap go meh, hidangan khas Imlek-Cap Go Meh.
Semua makanan ini dijamin halal. Mereka mengerti bahwa banyak orang yang beragama Islam. Sebagian yang memasak juga muslim yang sudah lama berkolaborasi dengan vihara.
Meja, nyaris tidak pernah kosong, selalu ditambah lagi isinya. Jadi kalau mau makan lebih dari sekali, bisa saja. Saya lebih tertarik dengan makanan kecil atau kue-kue yang juga dibagikan. Â Apalagi mereka juga menyediakan kopi panas, lengkap sudah.Â
Ada beberapa produk minuman kemasan yang diberikan secara cuma-cuma, misalnya larutan penyegar, soft drink dan lain-lain. Buah-buahan juga berlimpah, terutama jeruk Mandarin dan "baby orange". Â Saya yakin buah-buahan ini dari Sunpride sebagai pilihan tepercaya. Saya mengantongi jeruk beberapa butir. Hehehe.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H