Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

5 Pelajaran dari Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

19 Oktober 2021   22:03 Diperbarui: 19 Oktober 2021   22:12 1233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sholawat dan salam untukmu ya Rasulullah. Rindu dan cinta tertumpah dalam peringatan kelahiranmu. Semoga kami, umat muslim yang bisa bertemu denganmu di surga nanti. 

Maulid Nabi Muhammad SAW adalah sesuatu yang sangat berarti bagi umat muslim di Indonesia. Insan kamil pilihan Allah SWT untuk memperbaiki akhlak manusia. Seorang teladan yang sempurna, yang menjadi panutan umat.

Setiap tahun tidak akan pernah sepi bumi Nusantara dari peringatan maulid. Shalawat berkumandang hampir setiap saat. Tetapi peringatan ini bukan hanya ritual belaka. Ada yang jauh lebih dalam dari itu.

Setidaknya ada 5 pelajaran yang bisa diambil dari peringatan maulid Nabi.

1. Kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah momentum untuk bersyukur kepada Allah SWT karena telah menghadirkan manusia sempurna yang dijadikan panutan. Kalau tidak, kita tidak memiliki figur terbaik untuk dicontoh dalam segala hal.

Banyak manusia yang tercatat dalam sejarah dunia. Namun hanya Rasulullah yang pantas menjadi teladan karena mengajarkan bagaimana hidup di dengan mematuhi perintah Allah SWT.

2. Maulid Nabi sebagai momentum kita untuk bercermin, melakukan introspeksi diri, mengevaluasi diri sendiri. Kita ingat-ingat kembali semua yang telah dilakukan, apakah sudah sesuai dengan ajaran Rasulullah.

Kalau masih banyak melakukan kesalahan-kesalahan, merasa banyak dosa, maka ada kesempatan untuk memperbaiki diri. Setiap tahun kita "up grade" diri menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya.

3. Dalam peringatan maulid Nabi, kita dipacu untuk terus membaca shalawat sebanyak-banyaknya. Shalawat kepada Rasulullah, kelak akan berguna di hari perhitungan nanti. Sebab, Rasulullah bisa memberikan syafaat melalui shalawat tadi.

4. Peringatan maulid Nabi kita perlukan untuk menanamkan rasa cinta kepada Rasulullah/mahabah. Semakin bertambah usia, semakin tebal cinta itu kepada beliau.

5. Dengan maulid Nabi kita diingatkan adanya cinta sejati tanpa syarat, tidak membedakan golongan. Rasulullah mencintai umatnya hingga datangnya kiamat. Beliau memikirkan nasib umat sesudah peninggalannya.

Betapa akhlak yang mulia ini sangat sulit didapatkan di zaman sekarang. Namun orang-orang yang tetap taat kepada Allah dan rasulnya, kelak yang akan selamat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun