Ketiga, belajarlah dari politisi dunia. Seorang Barack Obama rajin tampil di tengah khalayak dan berbincang akrab. Dia Mendengar apa yang dikeluhkan masyarakat.
Kalau sebagai politisi enggan keluar dari sangkar emas, tentu publik juga enggan melirik. Berkorbanlah demi rakyat, maka rakyat akan menghormati dan segan. Tay kalau isi kepala hanya berisi syahwat kekuasaan, doa rakyat lebih didengar Tuhan.
4. Berinteraksi dengan masyarakat ada berbagai cara. Selain bertemu muka, juga dengan media massa dan media sosial. Gunakan hal itu dengan baik secara paralel dan seimbang.Â
5. Jangan merasa jumawa, karena masih ada langit di atas langit. Sebaiknya upgrade diri dengan berbagai ilmu, terutama ilmu komunikasi sehingga tahu bagaimana berinteraksi dengan masyarakat.Â
6. Zaman sekarang, orang melihat kemampuan. Jadi tidak usah mengandalkan "keturunan", apalagi cuan. Bercermin agar tahu diri.
Kepemimpinan terasah di lapangan, bukan hanya berada dalam istana. Pemimpin yang baik, muncul dari dinamika kerasnya kehidupan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H