Apa yang kita ketahui tentang candi Borobudur? Kebanyakan dari kita hanya mengenal Borobudur sebagai salah satu dari keajaiban dunia karena merupakan candi terbesar di dunia. Ternyata tidak hanya itu, Borobudur menyimpan sesuatu yang lebih dahsyat. Hal inilah yang harus kita sadari mengapa Borobudur menjadi bukti dari wonderful Indonesia.
Relief yang terpahat pada dinding candi Borobudur, menyimpan berbagai macam informasi dan ilmu pengetahuan. Seluruh kehidupan manusia tergambar dalam relief tersebut. Di antara relief itu, terlihat bagaimana alat musik telah menjadi bagian dari peradaban manusia.Â
Candi Borobudur dibangun pada 1300 tahun yang lalu dengan memakan waktu selama 75 tahun. Tinggi keseluruhan candi 29 meter dan menggunakan 12 juta blok batu. Ada 1460 relief cerita dan 1212 relief dekoratif dengan nilai historis.
Kalau dilihat dari atas, bentuknya menyerupai Mandala raksasa yang menggambarkan perjalanan manusia dari samsara menuju nirwana. Sedangkan relief, menunjukkan tiga tingkatan hidup manusia. Dari bawah ke atas, kamadathu (dunia keinginan), rupadathu (dunia nyata), dan arupadathu (dunia roh).
Hal yang menakjubkan, bagaimana kita menemukan alat musik sebagai bagian penting dari kehidupan manusia pada zaman itu. Hasil penelitian membuktikan bahwa alat musik yang ada dalam relief candi Borobudur tersebut masih digunakan hingga sekarang.
Setelah ditelusuri, semua alat musik itu tetap eksis di 34 provinsi seluruh Indonesia. Bahkan juga masih ditemukan dan digunakan di 40 negara di dunia. Luar biasa, hal ini membuktikan bahwa musik telah menjadi bahasa yang universal sejak berabad-abad lalu.
Bagaimana peran Borobudur dalam menyuarakan musik sebagai bahasa yang universal? Jelas bahwa melalui relief, Borobudur menjadi pusat pembelajaran dan penyebaran musik ke seluruh dunia.
 Jadi candi Borobudur bukan hanya sebagai tempat belajar agama Budha, tapi juga musik. Ternyata, Borobudur adalah pusat musik dunia. Sangat tepat jika dikatakan bahwa Borobudur menggaungkan musik sebagai pemersatu masyarakat internasional. Inilah yang kita sebut sebagai the sound of Borobudur.
Kita menyaksikan perang yang tak ada hentinya  di berbagai belahan dunia. Perang bisa  disebabkan oleh perbedaan ras, kepentingan politik hingga kepentingan ekonomi. Tetapi musik tidak pernah menyebabkan timbulnya perang.