Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jangan Menghitung Rindu

11 April 2021   20:36 Diperbarui: 11 April 2021   20:49 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kopi (dok.pri)

Jangan menghitung rindu. Dia telah berlarian di antara waktu. Nikmati saja setiap kepahitan. Seperti secangkir kopi dalam satu tegukan.

Aku sengaja membiarkan rasa itu pudar bersama senja. Toh, tak ada gunanya menahan mimpi sepanjang usia. Cita-cita yang rapuh bersama peluh. Aku hanya butuh tempat berteduh.

Jangan menghitung rindu dengan secangkir kenangan. Karena telah berjatuhan semua angan. Begitu pekat bayanganmu berkelebat. Dan akhirnya sirna tak terlihat.

Malam masih menjanjikan pagi. Sepucuk doa untukmu terhantar ke langit tertinggi. Usai sudah kisah kita sebagai manusia. Hanya bersiap menghadap Yang Maha Kuasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun