Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selembar Masa Lalu di Batas Senja

27 Maret 2021   21:50 Diperbarui: 27 Maret 2021   21:53 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selembar masa lalu kau panggul di batas senja, entah sampai berapa lama. Sementara malam telah menunggu, gelap tanpa mimpi. Padahal aku tak pernah yakin cerita kita ada di antaranya. Seperti yang sudah-sudah, aku berniat pergi dan enggan untuk kembali.

Sekiranya burung-burung camar itu tidak menjeritkan setumpuk kenangan. Mungkin aku bisa terlupa pada bayanganmu di masa silam. Kau torehkan seleret jingga pada angan-angan. Meski tahu semua itu akan hilang dalam kelam.

Ah sudahlah, apa yang bisa aku katakan. Dengan hidup terkurung ilusi. Kau dan aku telah larut dalam bias-bias hujan. Membiarkan diri tersesat oleh imajinasi.

Selembar masa lalu yang engkau pertahankan. Memenjarakan aku di ruang sunyi. Mengoyak harapan demi harapan. Tak sedikitpun menjanjikan rasa yang abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun