Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan

24 Februari 2021   17:51 Diperbarui: 24 Februari 2021   18:02 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hujan (dok. ibrahimtasdemir)

Hujan menderai jatuh ke dalam kalbu. Aku terhempas badai serupa rindu. Bergelayut dalam setiap kenangan. Sederet catatan yang tak mampu kuhapuskan.

Langit yang kelam, senja yang datang perlahan. Memberi ruang pada tetesan ingatan. Aku tersesat dalam belantara rasa. Tak henti-hentinya mengoyak jiwa.

Bayanganmu melesat cepat tak ubahnya seperti kilat. Meninggalkan gelegar yang menyayat. Perih pedih meresap ke lubuk hati. Menggoreskan mimpi yang tak mau pergi.

Hujan selalu mengalirkan harapan. Bahwa suatu saat kita akan bergandeng tangan. Meski saat ini kita berhadapan dengan gelap yang pekat. Doa kita tak akan ada sekat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun