Tahun 2020 yang lalu, boleh dikatakan saya lebih banyak berada di rumah. Memang saya sempat melakukan beberapa perjalanan, tapi intensitas jauh berkurang.
Untuk perjalanan dalam negeri, pada bulan Maret 2020 saya keliling pulau Bangka. Pada bulan Agustus hanya sekitar gunung di Bogor. Sedangkan pada bulan Oktober saya jalan-jalan ke Bandung sambil bersilaturahmi ke kompasianer bunda Intan Rosmadewi dan Fajruddin Mochtar.
Perjalanan terakhir adalah awal November, saya ke Jogjakarta selama beberapa hari. Ini gegara saya menang give away di sebuah guest house. Lumayan bisa jalan-jalan ke tempat yang tidak terlalu jauh.Â
Nah, tentu saja tahun ini saya ingin kembali melakukan perjalanan lagi. Saya ingin ke banyak tempat, di dalam dan luar negeri. Jadwal bulan Januari ini, rencananya mau ke Malang dan Jogjakarta.
Kenapa harus lebih banyak travelling? Masalahnya ini adalah salah satu hobi saya sejak dahulu. Â Traveling ada dalam jiwa saya, kalau tidak, rasanya ada sesuatu yang hilang dalam diri saya.
Belajar dari perjalanan tahun lalu, maka perlindungan diri dari virus corona harus ditingkatkan. Apalagi sekarang virus mutasi telah muncul di beberapa negara. Saya tidak boleh lengah.
3M tetap berlaku, memakai masker, mencuci tangan dan menghindari kerumunan. Selain itu saya selalu membawa hand sanitizer, tisu basah dan kering, serta minyak kayu putih. Kalau naik kereta jarak jauh, pihak KAI memberikan face shield kepada para penumpang dan kita wajib memakainya.
Menulis Buku
Selain melakukan perjalanan-perjalanan, saya juga ingin menerbitkan beberapa buah karya tulisan dalam bentuk buku. Ada yang fiksi, ada pula non fiksi.Â
Menulis buku merupakan tantangan yang sangat berat bagi saya. Selama puluhan tahun hanya berupa niat, belum mampu diwujudkan. Hal itu disebabkan karena menulis buku membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Sedangkan saya mempunyai banyak urusan yang tidak jelas (sok sibuk).
Namun sekarang saya dikelilingi teman-teman yang juga menerbitkan buku. Mereka juga kompasianer, rajin menulis di mana saja. Kami berkumpul dalam satu grup komunitas, saling memberi semangat.
Bahkan saya juga masih bisa belajar dari teman-teman yang sudah biasa menjadi editor dan penyunting naskah. Sehingga, saya semakin tahu kesalahan-kesalahan penulisan dalam sebuah artikel.Â
Target saya, dalam triwulan pertama tahun 2021, ada lima buku yang bisa dihasilkan. Sungguh ini membutuhkan kekuatan tekad untuk diwujudkan. Soalnya, aktivitas menulis buku berbanding terbalik dengan hobi saya yang keluyuran.
Namun tidak ada sesuatu yang tidak mungkin. Seperti peribahasa, alah bisa karena biasa. Saya harus membiasakan diri menyelesaikan tantangan tersebut. Insya Allah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H