Waktu bergulir dengan cepat. Keluarga kakak saya tidak mengantisipasi dengan baik. Saya sangat menyesalkan hal ini. Di bulan Desember terpaksa dibawa ke RSCM, ternyata kanker payudara dan kanker kelenjar getah bening yang diidapnya telah mencapai stadium 4.Â
Pada saat yang nyaris bersamaan, menantunya juga dirawat di RSCM. Istri keponakan saya ini kemudian meninggal dunia setelah 4 hari dirawat. Di gedung RSCM yang lain, kakak saya masih berada di IGD.
Pemakaman istri keponakan berlangsung dengan penuh kesedihan. Kakak saya yang di RSCM tidak bisa mengiringi karena dia sendiri dalam keadaan kritis.Â
Sampai sekarang kondisi tubuh kakak saya semakin memburuk, kemungkinan hidup tinggal 30%. Saya hanya bisa mendoakan agar Allah SWT memberikan jalan yang terbaik untuk dia.Â
Tahun 2020 sungguh merupakan cobaan yang berat, butuh kekuatan iman untuk menerimanya. Satu hal yang harus dicamkan, semua itu sudah menjadi takdir dari Yang Maha Kuasa.
Harapan baru
Awal tahun baru dibuka dengan berita duka karena salah seorang kompasianer dan juga sahabat telah meninggal dunia. Pak Dian Kelana telah banyak berkontribusi bagi dunia literasi dan membantu teman-teman seprofesi.
Namun bukan berarti saya putus harapan. Saya tetap optimis menjalani tahun yang baru dengan harapan baru. Saya berharap resolusi tahun ini bisa terwujud dengan baik.
Pertama tentunya berharap agar pandemi Covid 19 segera berakhir, sehingga kehidupan berlangsung normal kembali. Adanya vaksin yang siap digunakan memperkuat harapan ini.
Kedua, saya ingin kembali ke tanah suci Mekkah dan Madinah. Telah puluhan tahun berlalu, saya rindu berada di rumah Allah SWT tersebut. Di sana saya merasakan ketenangan dan kedamaian yang tidak saya temukan di tempat lain.
Semoga Allah SWT memberikan jalan dan rezeki terbaik agar saya bisa mengunjungi Mekkah dan Madinah. Setidaknya sekali lagi sebelum kemudian menghadap Allah untuk selamanya.