Pandemi covid 19 membuat kita jungkir balik, terpaksa mengubah kegiatan 180 derajat. Tapi bagi orang yang kreatif, pandemi ini justru memunculkan ide-ide segar. Mereka langsung beradaptasi dengan kebiasaan baru.
Sebagai seorang yang suka menulis, hobi saya juga tidak jauh-jauh dari kegiatan menulis dan membaca. Banyak waktu luang yang digunakan untuk menambah ilmu pengetahuan dan mengolah karya.Â
Beberapa jenis buku yang sebelumnya tidak pernah saya sentuh, mulai dilirik dan dibaca. Misalnya buku tentang perekonomian dan bisnis. Meskipun sampai sekarang saya belum terjun di area tersebut.
Namun untuk kegiatan menulis, saya malah tertarik untuk menulis kisah misteri. Kisah yang saya tulis, sebagian besar berdasarkan kisah nyata, sedangkan sisanya adalah fiksi.Â
Kisah misteri cakupannya cukup luas, ada yang konotasinya berhubungan dengan hal-hal ghaib atau mistis. Padahal ada juga yang bersifat penyelidikan, teka-teki atau sesuatu yang tidak dimengerti oleh orang awam.
Masa pandemi yang sudah kita jalani ini menimbulkan banyak imajinasi. Termasuk ide-ide dalam mengolah kisah misteri. Tentu saja, kita harus punya dasar pengetahuan dan pengalaman di bidang itu. Kalau tidak, tulisan itu terasa kering, tidak menyentuh.
Saya membuat beberapa cerita pendek dengan tema kisah misteri ini di Kompasiana. Dan saya sengaja menggunakan latar belakang negara Turki, karena tidak banyak orang yang mengetahuinya. Sementara pengenalan saya terhadap lingkungan di negara tersebut cukup baik.
Latar belakang saya pilih demikian agar teman-teman orang Indonesia mendapat pengetahuan sedikitnya tentang Turki. Mengenai kebenaran kisah itu sendiri, hanya saya dan Tuhan yang tahu (hehehe).
Meskipun tulisan kisah misteri berupa cerpen, ternyata sebagian pembaca, yang juga kompasianer memercayai peristiwa di dalamnya sebagai kisah nyata. Hal ini menunjukkan saya berhasil membawa mereka ke dunia tersebut. Saya menjiwai cerpen yang saya ciptakan sendiri.
Sekali lagi saya katakan, kebenaran di dalam kisah misteri di cerpen-cerpen itu hanya saya dan Tuhan yang tahu. Ini menjadi rahasia, dan senjata bagi saya. Sebuah kartu truf untuk membuat kisah misteri yang menarik.
Kisah misteri memiliki penggemar tersendiri. Mereka yang menyukai petualangan, adu nyali, memacu adrenalin, biasanya senang membaca kisah misteri. Walau harus diakui, kisah-kisah semacam ini sangat dihindari oleh orang penakut.
Namun kadang saya tergoda untuk menjebak pembaca yang penakut dengan membuat judul yang biasa, tidak mencerminkan ada misteri atau horor di dalamnya. Mereka baru akan menyadarinya setelah terlanjur membaca setengahnya.
Uniknya, ada karakter pembaca yang penakut tetapi sangat penasaran dengan kelanjutan cerita. Nah, jika penulis pandai, bisa membuat pembacanya ingin mengetahui sampai tuntas. Meskipun akhirnya ketakutan dan terbayang-bayang oleh kisah yang dibacanya.
Saya cenderung untuk membuat kisah misteri yang tidak menakutkan. Â Satu hal yang harus disadari, tingkat ketakutan seseorang berbeda-beda. Ada yang menakutkan bagi seseorang, belum tentu menakutkan bagi yang lain. Itulah sebabnya kadang saya menanyakan kepada teman yang membaca, apa efek tulisan saya. Kalau dia merasa ketakutan, berarti saya berhasil menulis dengan baik.
Saya akan melanjutkan dengan tahapan berikutnya. Bukan hanya menulis kisah-kisah misteri dalam bentuk cerpen atau artikel, tapi akan lebih serius yaitu menulis novel misteri. Â Tentu saja hal ini membutuhkan konsentrasi yang tinggi, merupakan tantangan yang sangat berat bagi saya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H