Pesepakbola terkenal Cristiano Ronaldo dikabarkan mengubah hotel mewah yang dimilikinya, Pestana CR7 menjadi rumah sakit bagi pasien yang terkena virus Corona. Tidak hanya itu, dia juga menggratiskan perawatan mereka dan akan menggaji tenaga medis yang bekerja di sana.
Keputusan ini disambut gembira oleh masyarakat dan pemerintahan Portugal. Ronaldo memang terkenal karena kedermawanannya. Sebelumnya, ia banyak menyumbang untuk para pengungsi di Timur Tengah, Afrika, Â hingga rakyat Palestina.
Selain Ronaldo, selebriti terkenal lainnya yang juga menyumbangkan uang untuk menanggulangi pandemi Covid 19 adalah 19 artis Korea, seperti Lee Min Hi. Di Hollywood, Tom Hanks dan istrinya telah mendonasikan uang mereka setelah mereka positif terkena virus Corona.
Di antara jejeran pengusaha dan jutawan, ada Jack Ma yang menyumbangkan kekayaannya untuk mengatasi dampak Covid 19. Begitu pula dengan Bill Gates dan Mark Zuckerberg yang dikabarkan turut menyumbang sejumlah besar uangnya.
Lalu bagaimana dengan selebriti dan jutawan di Indonesia? Apakah mereka memiliki empati? Selain Yuni Shara, ternyata tak terdengar seorangpun dari mereka yang memberikan sumbangan.
Sungguh ironi, padahal selebriti Indonesia begitu sering pamer kekayaan, memiliki banyak pelayan dan menaiki pesawat jet pribadi. Biaya facial dan perawatan tubuh saja bisa  puluhan juta setiap bulan.
Apa yang menjadi masalah sehingga mereka tidak tergerak untuk turut ambil bagian dalam penanganan virus Corona? Ada beberapa hal yang patut disimak.
Pertama, mereka tidak memiliki gaya hidup yang senang bersedekah, berbagi dengan orang lain yang sedang kesulitan. Gaya hidup mereka adalah membeli barang-barang mewah untuk keperluan pribadi. Bahkan ada yang Banggai tidak pernah melihat uang lembaran seribu Rupiah.
Lihat saja berita entertainment di berbagai media, menampakkan kebanggaan mereka tidak bisa mengerjakan pekerjaan rumah tangga karena bisa menggaji ART. Bukan gaya hidup dimana mereka blusukan ke wilayah miskin.
2. Tidak ada selebriti Indonesia yang memiliki sifat dan karakter sebagai pelopor. Mereka tidak memberi inspirasi kebaikan bagi para penggemar.
Berbeda dengan selebriti internasional yang kerap menjadi inspirator dalam berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. Karena itulah duta-duta kemanusiaan di PBB lebih banyak diisi oleh selebriti internasional.
Selebriti internasional baru akan bergerak jika sudah menjadi viral di luar negeri. Dan jarang yang terketuk hatinya kecuali jika musibah itu menimpa mereka.Â
Bagaimana dengan orang kaya dan jutawan Indonesia? Juga belum terdengar kabar apapun. Mereka hanya sibuk menyelamatkan diri masing-masing.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H