Pada hari raya Imlek saya ke tempat tongkrongan baru anak-anak muda yaitu Thamrin 10 Park and Ride. Lokasinya persis di sebelah hotel Sari Pan Pasifik, jalan Thamrin, Jakarta Pusat.
Dari jauh sudah terlihat ornamen yang menjadi ciri khas Imlek yaitu hiasan lampion-lampion berwarna merah. Â Saya datang selepas shalat Ashar, kebetulan ada Barongsai yang sedang mengelilingi area Thamrin 10.
Di depan pintu gerbang, tulisan Thamrin 10 dalam huruf besar. Di belakangnya ada panggung tinggi dimana tergantung lampion raksasa berwarna merah. Tetapi semua lampion belum menyala karena masih cukup terang.
Kedua, bakmie yang dahulu berbentuk  persegi dan terbuat dari gandum. Ketiga adalah Soto atau dulu disebut Caudo.  Di Makassar menjadi coto, sedangkan orang  Pekalongan menyebutnya Tauto. Tetapi di beberapa tempat orang menyebutnya Sauto.
Saya menyusuri deretan booth tenda kuliner. Hal pertama yang saya cari adalah kopi. Ternyata banyak gerai yang menyediakan kopi. Saya menemukan yang paling murah di pojok kanan. Setidaknya harganya di bawah 20 ribu rupiah. Setelah saya cicipi, rasanya tidak mengecewakan.
Ternyata beberapa meter dari situ ada gerai kopi Tak Kie yang legendaris dari Glodok, wilayah Pecinan Jakarta. Saya sudah pernah mencicipi kopi Tak Kie jadi saya tidak membelinya.Â
Ada tenda transparan di atas deretan bangku tempat kita makan sehingga terlindung dari hujan. Saya duduk di sini sambil menikmati kopi yang tadi saya beli.
Setelah puas, saya menyusuri deretan tenda di belakang. Banyak makanan berat di sini, tapi harganya lebih tinggi dari sebelah kanan. Karena ini liburan, tetap penuh oleh pengunjung yang lapar.