Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Tragis, Mantan Presiden Morsi Meninggal di Depan Sidang

18 Juni 2019   10:30 Diperbarui: 18 Juni 2019   13:06 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Erdogan, Barat selalu diam menghadapi eksekusi  oleh Abdel Fattah el-Sissi.  Ia mengkritik Uni Eropa karena menjadi munafik dan menyebut Sissi  menjadi penguasa tiran yang mengambil alih kekuasaan dalam kudeta dan  telah menginjak-injak demokrasi.

Mustafa entop, ketua Majelis Nasional Besar Turki, juga menyatakan belasungkawa kepada orang-orang Mesir, dunia Islam dan negara-negara yang tertindas di seluruh dunia. Ia percaya kehidupan dan perjuangan Morsi akan membimbing mereka yang mengikuti jejaknya.

"Apa yang terjadi di Mesir dan Muhammad Morsi, yang berjuang untuk kebebasan dan kesejahteraan rakyatnya, patut dicontoh karena itu mengungkapkan sifat sebenarnya dan fungsi komplotan kudeta yang menargetkan pemerintah yang sah, dan mengungkap wajah sebenarnya dari beberapa boneka Barat, " dia berkata.

Dalam twitternya, Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu juga menyampaikan belasungkawa atas kematian Morsi. Ia menulis bahwa Kudeta membawa Morsi pergi dari kekuasaan, tetapi ingatannya tidak akan dihapus dari hati kita. Umat tidak akan melupakan sikap tegasnya! Beristirahatlah dengan tenang Morsi. 

Ketua ketua Partai Keadilan dan Pembangunan (AK Party) Numan Kurtulmu juga menyebut Morsi sebagai "martir" yang telah dipilih oleh orang-orang Mesir yang sah. Dia juga menyampaikan belasungkawa atas kematian Morsi.

"Presiden pertama Mesir yang terpilih, Mohammed Morsi, diadili di ruang sidang di bawah kendali junta setelah kudeta yang tidak bermoral dan melanggar hukum. Dia menjadi martir di ruang sidang," kata juru bicara Partai AK Parti, bersama dengan pejabat Turki lainnya.

AL Sisi

Sekarang ini Abdel Fatah Al Sisi masih memperkuat posisinya sebagai presiden. Ada banyak pendukung Morsi yang menghadapi hukuman mati dengan pengadilan yang tidak fair. Salah satunya adalah mantan Menteri Luar Negeri dari kabinet Morsi, yaitu Esam Al Haddad. Ia  bersama putranya, Abdullah telah ditahan tidak lama setelah Morsi dijebloskan.

Di sisi lain, Presiden Mesir yang naik melalui kudeta ini, semakin mempererat hubungannya dengan Amerika Serikat dan Israel. Amerika Serikat banyak memberikan bantuan dana dan senjata bagi Al Sisi. Mereka juga berbagi sistem dan strategi pertahanan di Timur Tengah.

Selain itu, Mesir sekarang ini menjadi musuh Palestina. Al Sisi menyatakan Hamas sebagai organisasi terlarang. Mesir justru mendukung tindakan Israel mencaplok Yerusalem. Dalam pertemuan pertemuan OKI, Mesir menjadi pendukung Israel di samping Arab Saudi dan UEA.

Bahkan ketika dataran tinggi Golan diklaim sebagai milik Israel dengan bantuan Ameriksa Serikat, Al Sisi mendukung sepenuhnya. Pasukan Mesir bekerja sama dengan pasukan Amerika Serikat dan Israel di kawasan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun