Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Salat dalam Kemegahan Masjid Syekh Abdul Manan, Islamic Center Indramayu

10 Juni 2019   13:30 Diperbarui: 10 Juni 2019   13:41 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Syekh Abdul Manan ketika Ramadan (dok.bandungnewsphoto)

Diam diam saya juga merasakan mudik lho, gak jauh sih, cuma ke Indramayu. Saya berangkat pada hari H lebaran, setelah share Ied di rumah.

Tak disangka ternyata terjebak macet lima jam di tol Cikampek, wilayah Bekasi. Padahal pengalaman orang orang hari sebelumnya lancar. Akhirnya estimasi waktu menjadi berantakan.

Karena saya dan kakak kakak tidak berniat bermalam di Indramayu, hanya pergi pulang, maka kami hanya bersilaturahmi dengan om dan Tante. Setelah itu kami menyempatkan diri singgah di masjid Syekh Abdul Manan Islamic Center Indramayu.

Masjid Syekh Abdul Manan (dok.poskotanews.com)
Masjid Syekh Abdul Manan (dok.poskotanews.com)
Islamic Center yang ini telah diresmikan pada tanggal 1 Juni 2018 oleh Gubernur Jawa Barat pada waktu itu yaitu Ahmad Heryawan. Bersama bupati Anna Sophana.

Aher sendiri turut menyumbang dana sebesar 48 miliar untuk pembangunan Islamic Center Indramayu yang dimulai sejak tahun 2015. Total biaya menjadi lebih dari 250 miliar Rupiah.

Tetapi saya baru kali ini datang dan singgah untuk pertama kalinya. Soalnya, saya biasanya lebih suka pergi ke tempat yang lebih jauh. Maklum masih berjiwa petualang.

Masjid ini tampak megah dan cantik dalam kemilau cahaya lampu. Warnanya didominasi oleh hijau dan putih, dengan pelataran yang luas. 

Banyak sekali orang yang datang ke sini, rata rata dari perkampungan dalam wilayah Kabupaten Indramayu. Mereka ramai-ramai menggunakan pikep yang di atasnya ditutup terpal.

Sayangnya orang orang kampung ini tidak menjaga kebersihan. Dalam toilet yang bagus pun menjadi kotor, ada sampah dan genangan air. Bahkan ada laki laki yang seenaknya masuk ke ruang wudhu wanita.

Saya shalat di ruang shalat wanita yang berada di atas. Di dalam kita bisa melihat keindahan arsitektur interior yang juga dihiasi kaligrafi dan lampu hias.

Bagian dalam masjid (dok.pri)
Bagian dalam masjid (dok.pri)
Herannya yang shalat cuma beberapa orang saja. Padahal di pelataran sana ada ratusan orang yang datang dan duduk duduk, sebagian lagi selfie bersama rombongannya. Rupanya masjid semegah ini hanya dijadikan tempat piknik, bukan ibadah.

Setelah selesai shalat, saya turun. Nah, di pintu pintu masuk ruangan dalam untuk laki laki juga banyak yang foto foto. Pintunya memang bagus, dengan lingkaran emas di tengah. Kakak saya juga ingin berfoto depan pintu.

Berfoto depan pintu masjid (dok.pri)
Berfoto depan pintu masjid (dok.pri)
Di pelataran masjid bagian dalam, dilapisi karpet hijau yang menyerupai rumput. Di sinilah sebagian besar orang berada, untuk istirahat dan foto foto. Anak anak bebas berlarian dan bermain.

Masjid ini indah dan megah, saya akan merasa nyaman beribadah di dalam. Tetapi sayang belum berfungsi sebagai Islamic Center. Belum ada kajian kajian ilmiah seputar ilmu agama Islam.

Memang pembangunan Islamic Center yang ini belum selesai sepenuhnya. Dari keseluruhan luas 12 ha, baru terpakai sekitar 6,2 ha. Beberapa bangunan penunjang di area samping masih dikerjakan.

Kapasitas masjid Syekh Abdul Manan ini cukup besar, lantai satu dengan luas 860 m2 dapat diisi 1250 jamaah. Sedangkan lantai dua dengan luas 737 M2 dapat memuat 1000 jamaah.

Istirahat di koridor masjid (dok.pri)
Istirahat di koridor masjid (dok.pri)
Sedangkan pelataran dalam masjid, dengan luas 1800 M2 mampu menampung 2500 jamaah. Masjid ini cukup penuh ketika bulan Ramadhan yang lalu.

Harapan saya, Islamic Center Indramayu ini kelak bisa berfungsi sebagai pusat studi dan pengajaran Islam di Jawa Barat, khususnya kabupaten Indramayu dan sekitarnya. Mudah mudahan para ulama linuwih mau turun gunung dan menyebarkan ilmunya melalui masjid Syekh Abdul Manan.

Syekh Abdul Manan adalah nama seorang ulama yang turut membangun Indramayu di masa penjajahan Belanda. Beliau adalah ulama yang mumpuni, yang sangat disegani oleh semua orang.

Saya di depan tempat wudhu yang ada di pelataran (dok.pri)
Saya di depan tempat wudhu yang ada di pelataran (dok.pri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun