Sekarang eksistensi NKRI dalam ujian karena adanya sekelompok orang atau golongan yang berusaha menguasai negeri ini dengan jalan mengadu domba dan memecah belah masyarakat. Mereka mengatasnamakan agama, padahal dalam Islam, tidak diajarkan yang demikian.
Orang orang itu menggunakan SARA untuk menyulut kekisruhan, mengobarkan kerusuhan dengan label Islam. Kalau benar mereka muslim, mengapa berani melawan Sunatullah? Mengapa berani menentang kekuasaan Allah yang menciptakan bangsa ini dari beragam suku bangsa, ras dan agama?
Tidak, mereka bukan muslim yang sesungguhnya. Mereka adalah kaki tangan negara negara imperialis yang dengan senang hati memecah belah masyarakat agar terjadi perang saudara. Jika rakyat tidak bersatu, maka akan hancur leburlah negara ini, sesuai dengan keinginan mereka.
Namun untunglah sebagian besar masyarakat masih memiliki kesadaran yang tinggi, menggunakan nalar dan budi untuk menyelamatkan negeri. Di tengah arus mereka yang menjadi pengkhianat negeri, para negarawan sejati muncul dalam banyak rupa. Mereka adalah rakyat biasa yang mencintai negeri ini.
Ramadhan yang dikotori oleh sejumlah oknum, berusaha dibersihakan orah rakyat yang juga negarawan ini. Mereka berbondong bondong menyerukan persatuan, berdiri bersama TNI Polri untuk menjaga keamanan. Dan yang paling menyejukkan, banyak biara, gereja, dan pura yang berpartisipasi dalam Ramadhan, dengan memberi iftar untuk muslim yang berpuasa.
Semoga rakyat dan negarawan ini memiliki upaya dan doa yang lebih kuat daripada sekelompok orang atau golongan yang ingin menguasai negeri, menjadi budak dari negara negara imperialis. Mari kita bersatu agar Indonesia kembali kuat dan jaya.