Pada tanggal 18 Mei yang lalu adalah peringatan 971 tahun seorang ilmuwan besar dari Persia, yaitu Omar Khayyam. Dia tidak hanya dikenal sebagai ahli matematika, tetapi juga ahli astronomi dan penyair. Omar Khayyam lahir tahun 1048 dan meninggal tahun 1131.
Nama lengkap Omar Khayyam adalah Ghiyath al-Din Abu'l-Fath Umar ibn Ibrahim Al-Nisaburi al-Khayyami. Khayyam belajar filsafat di Naishapur, timur laut Iran. Â Dia hidup di masa yang sulit bagi orang-orang terpelajar kecuali mereka mendapat dukungan dari seorang penguasa.
Beberapa karya akbar dari Omar Khayyam  adalah masalah Aritmatika, buku tentang musik, dan satu tentang aljabar sebelum dia berusia 25 tahun. Sedangkan penemuannya yang terakhir adalah segitiga sikusiku dengan sisi miring, jumlah kaki ditambah ketinggian sisi miring.
Hal itu  membuat Khayyam menyelesaikan persamaan kubik x3 + 200x = 20x2 + 2000. Lalu  ia menemukan akar positif dari kubik ini dengan mempertimbangkan persimpangan hiperbola persegi panjang dan lingkaran. Solusi numerik perkiraan kemudian ditemukan oleh interpolasi dalam tabel trigonometri.Â
Mungkin yang lebih luar biasa adalah kenyataan bahwa Omar Khayyam menyatakan bahwa solusi kubik ini memerlukan penggunaan bagian kerucut dan tidak dapat diselesaikan dengan metode penggaris dan kompas, sebuah hasil yang tidak akan dibuktikan selama 750 tahun lagi.
Dari Iran, Â ia pindah ke Samarkand di Uzbekistan tahun 1070, salah satu kota tertua di Asia Tengah. Di sana Khayyam dibantu oleh ahli hukum terkemuka Samarkand, dan ini memungkinkannya untuk menulis karya aljabarnya yang paling terkenal, Risalah tentang Demonstrasi Masalah Aljabar.
 Ini berisi klasifikasi lengkap persamaan kubik dengan solusi geometris yang ditemukan dengan cara memotong bagian kerucut. Bahkan, Khayyam memberikan catatan sejarah yang menarik di mana ia mengklaim kontribusi oleh penulis sebelumnya seperti Al-Mahani dan Al-Khazin.
Omar Khayyam  menerjemahkan masalah geometris orang Yunani ke dalam persamaan aljabar, sesuatu yang pada dasarnya tidak mungkin dilakukan sebelum karya Al- Khwarizmi. Namun, Khayyam sendiri tampaknya adalah orang pertama yang menyusun teori umum persamaan kubik.Â
Seorang sultan mengundang Khayyam untuk pergi ke Esfahan dan  mendirikan sebuah Observatorium di sana. Selain dia, ada beberapa astronom terkemuka lainnya.  Omar Khayyam memimpin para ilmuwan dan menghasilkan karya dengan kualitas luar biasa.Â
Khayyam memimpin pekerjaan menyusun tabel-tabel astronomi dan ia juga berkontribusi pada reformasi kalender pada 1079. Khayyam mengukur panjang tahun itu sebagai 365.24219858156 hari. Ini menunjukkan keyakinan yang luar biasa untuk mencoba memberikan hasil yang akurat.
Kita tahu sekarang bahwa panjang tahun berubah di tempat desimal keenam selama masa hidup seseorang. Panjang tahun pada tahun 1900 adalah 365.242196 hari, sedangkan pada tahun 2000 adalah 365.242190 hari.
Pada 1092 peristiwa politik mengakhiri periode kejayaan Omar  Khayyam. Pendanaan untuk menjalankan Observatory berhenti dan reformasi kalender Khayyam ditunda. Khayyam juga diserang oleh kaum Muslim ortodoks yang merasa bahwa pikiran Khayyam  tidak sesuai dengan iman.Â
Meskipun tidak disukai oleh semua pihak, Khayyam mencoba untuk mendapatkan kembali bantuan. Dia menulis sebuah karya di mana dia menggambarkan mantan penguasa di Iran sebagai orang-orang terhormat yang telah mendukung pekerjaan umum, ilmu pengetahuan dan beasiswa.Â
Akhirnya ada Kerajaan lain bangkit pada tahun 1118, kali ini dengan Merv, Turkmenistan sebagai ibukotanya. Shah  (Sultan) menciptakan pusat  pembelajaran Islam di Merv di mana Khayyam menulis karya lebih lanjut tentang matematika.
Sedangkan karya sastra Omar Khayyam dikenal dalam buku Robaiyyat. Ketika buku ini diterjemahkanke dalam bahasa Inggris oleh Edward Fitzgerald, buku ini langsung mendunia. Banyak kritikan sekaligus kekaguman terhadap karya karya puisi Omar Khayyam.
Puisi puisi Omar Khayyam mempertanyakan tentang kehidupan, kematian dan iman manusia. Karya karya Omar Khayyam dikaji oleh para ilmuwan, terutama sastrawan dari berbagai belahan dunia. Puisi puisinya menjadi terkenal justru berabad abad setelah dia meninggal.
*dari berbagai sumber
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H