Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Ketika Dunia Lebih Membela LGBT daripada Rakyat Palestina

5 April 2019   21:00 Diperbarui: 5 April 2019   21:03 988
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sultan Brunei Darussalam (dok.tempo.co)

Sungguh ironi ketika masyarakat internasional bersatu untuk membela kaum LGBT. Mereka menyerang kebijakan Sultan Brunei Darussalam yang memberlakukan hukuman rajam untuk zina dan LGBT.

Kita bisa melihat bahwa komisioner Hak Asasi Manusia PBB, Michelle Bachelet yang mengecam hukum yang berlaku di Brunei. Kemudian berlanjut dengan aksi boikot terhadap enam hotel milik Sultan Bolkiah.

Semua selebriti Hollywood ramai ramai mengecam kebijakan tersebut. Dimotori oleh aktor George Clooney, yang pertama kali mengajak boikot terhadap hotel milik Sultan.

Mereka mengatasnamakan hak asasi manusia, sehingga kaum LGBT layak mendapat perlindungan. Tetapi di sisi lain, mereka membiarkan terjadinya pelanggaran HAM yang menewaskan banyak orang.

Contoh paling jelas adalah pelanggaran HAM yang dilakukan Israel terhadap Palestina. Mereka menangkap dan membunuh rakyat Palestina dengan berbagai alasan. Bahkan terus mencaplok tanah Palestina.

Selain itu juga penderitaan rakyat Yaman akibat invasi tentara Arab Saudi. Puluhan ribu anak menjadi korban setiap tahun. Hingga tahun kelima, korban terus bertambah.

Begitu pula dengan rakyat Suriah yang menjadi korban keganasan tentara Amerika Serikat, Israel dan Arab Saudi. Jutaan orang telah menjadi korban.

Apakah dunia perduli kepada nasib mereka? PBB terkesan diam saja. Seperti kerbau dicocok hidung oleh Amerika Serikat dan sekutunya.

Bahkan jika mereka mau berpikir, mengapa membela kaum LGBT. Seharusnya mereka membela orang orang yang berpotensi terkena penyakit Aids akibat perilaku LGBT.

Nah, ketidakadilan sikap ditunjukkan masyarakat internasional terhadap Brunei Darussalam. Sultan Bolkiah hanya menerapkan hukum di negaranya sendiri. 

Mereka tidak berhak ikut campur. Ini adalah urusan dalam negeri. Ini adalah kedaulatan Brunei Darussalam yang tidak bisa dimasuki oleh negara lain.

Biar saja hotel Sultan diboikot. Toh justru akan bersih dari kaum LGBT. Masih banyak orang yang membutuhkannya.

Sebenarnya hukum yang baru berlaku kemarin, bukan barang baru. Hukum ini sudah dikeluarkan sejak tahun 2013, dan diterapkan secara bertahap sejak 2014.

Brunei Darussalam memang negara Islam, jadi adalah hak negara itu untuk menggunakan hukum sendiri, yang sesuai dengan syariat Islam. Dalam hal ini, Sultan Bolkiah tidak salah sama sekali. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun