Setelah pemungutan suara di Istanbul, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan insiden itu telah membuatnya sedih  dan bahwa penyelidikan resmi telah diluncurkan. Erdogan berharap tidak ada insiden seperti ini lagi.
Kantor Berita Demirren (DHA) melaporkan kedua orang itu ditembak setelah pertengkaran antara dua kelompok politik yang saling bersaing berubah menjadi kekerasan. Mayat-mayat itu dibawa ke kamar mayat dan polisi meningkatkan keamanan di sekitar sekolah tempat pemungutan suara berlangsung.
Orang-orang itu adalah anggota Partai Saadet (Felicity), sebuah partai konservatif. Salah satunya adalah pengamat pemilu. Ketua Saadet Temel Karamollaolu mengatakan di Twitter mereka telah diserang oleh keponakan kandidat Partai Keadilan dan Pembangunan (AK Party) di tempat pemungutan suara.
Erdogan memanggil Karamollaolu untuk menyampaikan belasungkawa dan bersumpah para pelakunya akan menghadapi keadilan. Di tempat lain, polisi Istanbul menahan tujuh orang setelah perkelahian antara kandidat mukhtar di distrik Esenyurt. Dalam insiden ketiga, seorang pria ditikam di distrik Kadiky di sisi Asia Istanbul selama gangguan di antara kandidat lokal.
Anadolu Agency  melaporkan bahwa setidaknya 21 orang terluka di provinsi Diyarbakr tenggara saat terjadi pertengkaran karena jenis ras lokal yang sama. Di provinsi Mardin tenggara, setidaknya sembilan orang terluka. Dua belas orang terluka ringan di provinsi lanlurfa yang berbatasan dengan Suriah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H