Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jacinda Ardern Layak Mendapat Nobel Perdamaian

25 Maret 2019   14:54 Diperbarui: 25 Maret 2019   15:09 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jacinda Ardern (dok.sabahdaily)

Apalagi jika orang yang jelas jelas menjadi pemicu peperangan, tak layak dicalonkan sebagai penerima Nobel Perdamaian. Misalnya Donald Trump, presiden Amerika Serikat. 

Adalah suatu kekonyolan jika dia diajukan sebagai calon penerima Nobel Perdamaian hanya karena berhasil menjinakkan Korea Utara. Seluruh dunia tahu Donald Trump mendukung Israel mencaplok Palestina. AS juga mendorong peperangan di Suriah, Irak, dan Yaman.

Jacinda Ardern, pemimpin paling muda di dunia. Dia baru berusia 38 tahun dengan jabatan Perdana Menteri, lahir pada tanggal 26 Juli 1980.

Ia memiliki pemikiran yang cemerlang. Karena itu karir politiknya melesat dengan cepat. 

Jacinda Ardern menjadi ketua Partai Buruh Selandia Baru, pada tanggal 1 Agustus 2017. Dan tak lama kemudian berhasil menjadi Perdana Menteri pada tanggal 26 Oktober 2017.

Ia adalah Perdana Menteri ke 40 dari negara yang berusia 150 tahun tersebut. Tetapi ada pendahulunya, Perdana Menteri perempuan pertama adalah Helen Clark.

Jacinda Ardern mampu membalikkan keadaan untuk partai buruh yang dipimpinnya. Sebelum ia menjadi ketua, survei hanya menunjukkan partai buruh mendapat 25% suara. Setelah ia terpilih menjadi ketua, partai buruh mendapat 36, 9%.

Dengan perolehan tersebut, partai buruh berhasil meraih 60 kursi parlemen sehingga ia naik menjadi Perdana Menteri Selandia Baru. Salut pada Jacinda Ardern, semoga dia mendapat Nobel Perdamaian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun