Ilmu agama mencakup semua bidang kehidupan. Baik itu sosial, ekonomi, budaya bahkan ilmu pemerintahan. Tentu saja semua itu ada dalam seorang ulama yang telah menjadi ketua MUI.
3. Open mind. Orang tua dan ulama yang bijaksana memiliki pemikiran yang terbuka. Ia bisa mengikuti perkembangan zaman karena dalam agama pun ada tuntutannya.
Ini juga salah satu pertanda dari kedalaman ilmu seseorang. Perkembangan zaman sudah diisyaratkan dalam kitab suci dan semua mengikuti ketentuan Allah. Ulama mumpuni dengan mudah memahaminya.
4. Visioner. Orang berilmu tinggi mampu melihat jauh ke depan. Mereka bisa memperkirakan apa yang akan terjadi di masa depan dengan ilmu yang diberikan Allah.
Bung Karno dahulu mampu berpikir 50 tahun ke depan. Orang yang dahulu meragukannya, baru menyadari keberadaannya setelah lama proklamator itu meninggal.
Begitu pula dengan Gus Dur, bisa memperkirakan apa yang akan terjadi sepuluh tahun di depan. Ini bukan mistik atau sirik, tetapi dilandasi ilmu pengetahuan.
Maka tak heran juga jika KH Ma'ruf Amin adalah orang yang visioner. Ia mampu menilai apa yang bisa dilakukan di masa depan, untuk kemaslahatan bersama.
5. Didukung orang orang terdekat. Orang orang ini bukan hanya dari keluarga, tapi juga para ulama yang telah merintis bersama dalam bidang ilmu agama.
Bahkan dalam debat semalam, hadir orang orang terdekat dari berbagai kalangan. Salah satunya adalah Jokowi sebagai capres yang juga menghormati KH Ma'ruf Amin.
Program yang masuk akal dari Sandi mungkin tentang kartu. Tapi itu hanya bisa dilaksanakan jika seluruh penduduk Indonesia memiliki pengetahuan yang sama di dalam teknologi kartu.
Masalahnya, untuk kartu ATM saja banyak penduduk desa yang tidak mengerti. Apalagi jika dijejalkan kartu yang multifungsi. Kartu semacam itu hanya bisa dimengerti masyarakat di kota kota besar.