Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Betulkah Pembebasan Siti Aisyah Hanya Klaim Jokowi?

17 Maret 2019   14:22 Diperbarui: 17 Maret 2019   14:36 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siti Aisyah (dok.merdeka.com)

Pembebasan TKW Siti Aisyah sangat menggembirakan kita semua. Tetapi ada saja orang yang memandang dengan sinis.

Dalam suhu pilpres yang semakin tinggi ini, kedua kubu memang saling mencari celah untuk menyerang. Bahkan dengan urusan yang menyentuh rakyat kecil.

Dari sisi kacamata obyektif, negara wajib melindungi rakyatnya. Apalagi yang sedang berada di negeri orang, baik dalam status bekerja atau wisatawan.

Maka ketika ada tenaga kerja Indonesia mengalami masalah, sudah sepatutnya pemerintah turun tangan. Begitu pula dengan masalah TKW Siti Aisyah.

Kebetulan Siti Aisyah berhasil dibebaskan menjelang pilpres. Untung bagi kubu Jokowi karena hal ini memberi poin plus bagi mereka.

Tetapi kubu lawan tidak bersenang hati menerima kenyataan ini. Mereka menganggap ini hanya klaim Jokowi. Terutama dengan adanya pernyataan Mahathir bahwa ia tidak tahu mengenai masalah tersebut.

Negosiasi antara pemimpin dunia

Satu hal yang jarang dimengerti masyarakat awam adalah hubungan antara pemimpin pemimpin dunia. Jangan dikira bahwa mereka tidak pernah berinteraksi.

Seorang presiden, lazimnya memiliki nomor kontak pemimpin dari seluruh dunia. Jika ada sesuatu yang urgen, mereka akan bicara langsung tanpa perantara.

Hubungan yang paling dekat tentu saja dengan negara tetangga. Hubungan bilateral lebih penting untuk dijaga karena demi keamanan kawasan.

Negara tetangga kita yang paling dekat adalah Malaysia, selain Singapura dan Brunei Darussalam. Kita sangat menjaga hubungan bilateral ini.

Sebagai tetangga dekat, patutlah saling bantu membantu karena memang saling membutuhkan. Hal itu berlaku untuk semua bidang.

Tidak heran jika masalah tenaga kerja juga dapat diselesaikan dengan kedekatan hubungan bilateral ini. Kalau memang dirasakan penting, maka kedua pemimpin akan berhubungan langsung.

Bukan berarti hal itu tanpa proses yang mendalam. Sebab masalah TKW yang dituduh membunuh berkaitan dengan hukum. Tetapi hal itu hanya bisa diselesaikan dengan negosiasi di antara kedua pemimpin.

Sebagai contoh, presiden Turki Erdogan juga melakukan negosiasi yang alot dengan presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Terutama untuk masalah terduga penggerak kudeta yang berlindung di Amerika Serikat.

Sedangkan hubungan Erdogan dengan negara tetangga cukup baik. Erdogan memiliki deal tersendiri dengan Iran, baik untuk urusan keamanan kawasan maupun penanganan suku Kurdi.

Jadi jangan terlalu naif mengatakan bahwa pembebasan Siti Aisyah bukan hasil kerja Jokowi sebagai presiden Indonesia. Ini merupakan upaya Jokowi dalam melindungi warganegara Indonesia.

Baik Jokowi dan Mahathir saling berinteraksi, menjaga hubungan bilateral kedua negara tetangga. TKI adalah masalah klasik yang bisa diselesaikan mereka.

Lalu mengapa Mahathir diberitakan tidak tahu menahu soal itu? Ah biasa saja. Supaya negosiasi itu tidak tampak telanjang, seakan mengecilkan hukum yang berlaku di Malaysia.

Bukti adanya proses pendekatan pemerintah Indonesia untuk pembebasan Siti Aisyah juga telah diungkapkan oleh Reuters.  Ini adalah tentang politik tingkat tinggi, yang kadang susah diterima orang yang pikirannya pendek.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun