Sebagai tetangga dekat, patutlah saling bantu membantu karena memang saling membutuhkan. Hal itu berlaku untuk semua bidang.
Tidak heran jika masalah tenaga kerja juga dapat diselesaikan dengan kedekatan hubungan bilateral ini. Kalau memang dirasakan penting, maka kedua pemimpin akan berhubungan langsung.
Bukan berarti hal itu tanpa proses yang mendalam. Sebab masalah TKW yang dituduh membunuh berkaitan dengan hukum. Tetapi hal itu hanya bisa diselesaikan dengan negosiasi di antara kedua pemimpin.
Sebagai contoh, presiden Turki Erdogan juga melakukan negosiasi yang alot dengan presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Terutama untuk masalah terduga penggerak kudeta yang berlindung di Amerika Serikat.
Sedangkan hubungan Erdogan dengan negara tetangga cukup baik. Erdogan memiliki deal tersendiri dengan Iran, baik untuk urusan keamanan kawasan maupun penanganan suku Kurdi.
Jadi jangan terlalu naif mengatakan bahwa pembebasan Siti Aisyah bukan hasil kerja Jokowi sebagai presiden Indonesia. Ini merupakan upaya Jokowi dalam melindungi warganegara Indonesia.
Baik Jokowi dan Mahathir saling berinteraksi, menjaga hubungan bilateral kedua negara tetangga. TKI adalah masalah klasik yang bisa diselesaikan mereka.
Lalu mengapa Mahathir diberitakan tidak tahu menahu soal itu? Ah biasa saja. Supaya negosiasi itu tidak tampak telanjang, seakan mengecilkan hukum yang berlaku di Malaysia.
Bukti adanya proses pendekatan pemerintah Indonesia untuk pembebasan Siti Aisyah juga telah diungkapkan oleh Reuters. Ini adalah tentang politik tingkat tinggi, yang kadang susah diterima orang yang pikirannya pendek.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H