Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menikmati Cuaca Ekstrim di Rumah

9 Maret 2019   14:01 Diperbarui: 9 Maret 2019   14:27 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, saya merasa lebih aman jika cuaca ekstrem berada di rumah. Saya tidak perlu kehujanan, lalu sakit flu dan batuk.

Bahkan saya bisa melindungi rumah dengan doa dan takbir saat terjadi cuaca ekstrem. Sedangkan jika keluar rumah, bisa tahu tahu mendapat kejutan air banjir dsb.

Baru baru ini di lingkungan rumah terjadi cuaca yang sangat ekstrem. Hujan badai disertai angin kencang dan petir yang susul menyusul.

Suara asbes atap rumah dibanting oleh angin berulang kali. Pepohonan berguncang hebat, seperti akan tercabut.

Di sebelah rumah saya ada pohon nangka besar milik tetangga. Saya melihat pohon itu seperti hendak terbanting oleh angin.

Air tampias sudah mengalir di dinding, membasahi lantai di dalam rumah. Saya pun mengumandangkan adzan dan melantunkan ayat Kursi terus menerus.

Tetiba, pohon nangka tumbang, suaranya berderak kencang. Secara logika, seharusnya menimpa rumah saya, karena tumbang ke samping.

Namun tanpa diduga, angin kencang itu menghempaskan pohon tumbang itu dan membawanya langsung ke jalan depan rumah. Sehingga rumah saya justru selamat dari bahaya pohon tumbang.

Saya takjub, sungguh lega karena sadar bahwa itu adalah bagian dari perlindungan Allah. Meski hujan masih tetap mendera dengan irama petir yang memekakkan telinga.

Saya tetap melanjutkan zikir hingga hujan reda. Sementara pohon tumbang tergeletak di depan rumah, menutupi jalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun