Terjadilah hubungan simbiosis mutualisme di antara mereka. Ratna Sarumpaet berusaha menumpang kubu itu agar tetap eksis dan populer. Sedangkan kubu tersebut menggunakan Ratna untuk menjadi bagian dari sekian episode sebuah sinetron.
Lantas keduanya saling belajar menyusun kebohongan. Ratna Sarumpaet sudah biasa hidup dalam kebohongan. Sangat mudah karena dia telah lama di dunia akting.
Kubu capres sebenarnya juga sudah biasa menjalankan Kebohongan demi meraih simpati rakyat. Maka kebohongan yang satu ditimpa kebohongan berikutnya.
Saling menopang kebohongan menjadikan pembenaran untuk terus melakukan kebohongan. Dan akhirnya menjadi gaya hidup yang dengan leluasa dijalankan.
Tidak ada keraguan dalam melakukan kebohongan. Mereka sudah tidak punya rasa malu. Mereka juga tidak takut dosa. Toh, dosa tidak kelihatan, mudah dilemparkan kepada orang lain.
Karena Kebohongan sudah menjadi pola pikir, gaya hidup, bagian dari rutinitas sehari-hari, Ratna justru tampak bangga hidup dalam kebohongan. Itulah sebabnya ia masih bisa tersenyum, tertawa gembira dan yakin hidupnya indah meski di balik jeruji.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H