Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Apakah India dan Pakistan Akan Berperang?

28 Februari 2019   18:20 Diperbarui: 1 Maret 2019   06:26 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Angkatan udara Pakistan menembak jatuh dua pesawat tempur India setelah mereka melintasi perbatasan. Wilayah itu antara dua saingan bersenjata nuklir di wilayah yang disengketakan Kashmir.

Angkatan bersenjata Pakistan menangkap dua pilot India, salah satunya terluka. Seorang jurubicara militer Pakistan. India mengakui salah satu pesawat angkatan udara beserta pilotnya "hilang" dalam pertempuran dengan Pakistan.

Peningkatan dramatis terjadi beberapa jam setelah peluru mortir ditembakkan oleh pasukan India dari seberang perbatasan yang membagi dua sektor Kashmir. Mortir itu telah menewaskan enam warga sipil dan melukai yang lain.

Sebelumnya, penyiar Indian Today melaporkan bahwa pasukan India juga menembak jatuh F-16 Pakistan yang melanggar wilayah udara India.  Namun, sumber kedutaan Pakistan mengatakan  bahwa klaim ini murni propaganda karena tidak ada jet tempur F-16 Pakistan yang ambil bagian dalam penembakan jet India atau operasi lainnya di daerah tersebut.

Juru bicara militer Pakistan Mayor Jenderal Asif Ghafoor menyatakan pasukan Pakistan di darat menangkap para pilot. Salah satu pesawat yang  jatuh di bagian Kashmir Pakistan, sementara yang lain jatuh di bagian yang dikuasai India di wilayah Himalaya.

Pilot yang terluka sedang dirawat di rumah sakit militer, Ghafoor mengatakan pada konferensi pers di kota Rawalpindi. Dia tidak merinci lebih jauh dengan mengatakan pilot diperlakukan dengan baik.

Dapat diduga insiden itu meningkatkan ketegangan antara dua negara. India dan Pakistan merupakan dua negara bertetangga yang sering bersitegang.

Semenjak Perdana Menteri Pakistan dijabat oleh Imran Khan, negara ini seperti berusaha menunjukkan taringnya. Apalagi Imran Khan telah mendapat bantuan dari Arab Saudi.

Meski begitu, Imran Khan tidak menolak untuk duduk bersama India membahas masalah ini. Masih ada celah untuk mencari solusi.

Bahkan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak India dan Pakistan untuk mengambil langkah-langkah untuk mengurangi ketegangan. Hal itu disampaikan juru bicaranya Stephane Dujarric.

Dujarric mengatakan kepada wartawan Guterres mengikuti situasi dengan keprihatinan mendalam. Ia selalu bersedia jika kedua belah pihak setuju untuk mediasi.

"Pesan PBB, baik secara publik maupun pribadi untuk kedua belah pihak, adalah untuk segera mengambil langkah-langkah untuk menurunkan ketegangan melalui keterlibatan yang bermakna dan saling, dan memenuhi tanggung jawab mereka untuk menjaga perdamaian dan keamanan di kawasan itu," kata Dujarric.

Guterres menerima telepon Selasa dari Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mehmood Qureshi, yang mengabarkan insiden tersebut.

Di sisi lain, peristiwa ini mengundang perhatian Turki. Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan Turki prihatin dengan meningkatnya ketegangan antara kedua negara.

Cavusoglu menyerukan kepada Islamabad dan New Delhi untuk bertindak dengan akal sehat dan menahan diri untuk menghindari semakin meningkatkan situasi.Ankara bersedia memediasiu untukmengurangi eskalasi krisis dan meminta kedua negara untuk menyelesaikan masalah Kashmir.

Bagaimana pun ketegangan antara dua negara membuat cemas banyak pihak. Timur Tengah sudah porak poranda, jangan sampai India dan Pakistan menyusul menuju kehancuran.

Negara negara ini begitu mudah diprovokasi oleh negara adidaya dan sekutu. Mereka diadu domba agar berperang agar penjualan senjata terus berjalan.

Sungguh sangat disayangkan bahwa pemimpin kedua negara tidak mampu menurunkan ego masing-masing. Padahal perang selalu menimbulkan korban pada rakyat yang tidak bersalah.

Kashmir terpecah antara Pakistan dan India dan diklaim oleh keduanya secara keseluruhan. Pasukan Pakistan dan India di Kashmir sering saling melepaskan tembakan.

Mereka harus mendapat bantuan dari negara yang lebih kuat seperti Turki. Atau dari negara yang netral seperti Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun