Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Konferensi Timur Tengah Hanya Pepesan Kosong

18 Februari 2019   20:30 Diperbarui: 18 Februari 2019   20:33 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta konferensi (dok.sabahdaily)

Faktanya, tiga sekutu utama Amerika di Amerika, Inggris, Prancis dan Jerman, telah meluncurkan mekanisme keuangan baru. Rancangan ini yang diyakini pemerintahan Trump  untuk menghindari sanksi AS terhadap Iran. 

Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt menghadiri konferensi Warsawa. Tetapi minat utamanya adalah pada pertemuan sisi tentang konflik di Yaman.

Sejak Pompeo pertama kali mengumumkan konferensi tersebut sebagai sarana untuk memerangi peningkatan ketegasan Iran selama tur Timur Tengah pada Januari, ia terus berupaya memperluas fokus program. Terlepas dari upayanya, Iran masih diharapkan menjadi topik utama, dengan diskusi tentang nuklir, program rudal balistik, ancaman terhadap Israel dan dukungan bagi pemberontak Syiah di Yaman dan pemerintah Bashar Assad di Suriah.

Pemerintahan Trump telah berulang kali membantah tuduhan bahwa mereka mencari perubahan rezim di Iran. Namun, pesan campuran terus datang dari Washington.

Awal pekan ini, penasihat keamanan nasional Trump, John Bolton, merilis video pendek tentang peringatan revolusi Iran di mana ia menyebut Iran "bank sentral terorisme internasional". Ia menuduh Iran mengejar senjata nuklir dan rudal untuk mengirim mereka dan  meneror dunia. 

Video berakhir dengan ancaman terhadap Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Retorika seperti itu telah memicu kritik dari Eropa dan di tempat lain tetapi juga dari veteran pemerintahan Obama yang secara vokal menentang upaya Trump untuk menghancurkan perjanjian nuklir.

Kesepakatan nuklir Iran adalah pencapaian Obama. Salah satu kelompok mantan pejabat Obama, Aksi Keamanan Nasional, mengatakan konferensi Warsawa itu tidak lebih dari "unjuk rasa anti-Iran" yang menggarisbawahi keterasingan Trump.

Satu hal yang pasti, Amerika Serikat dan Israel bertekad melakukan penyerangan terhadap Iran. Namun sekutunya di Eropa berbeda pendapat. Di antara mereka ada yang mendukung dan ada yang tidak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun