Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ahok Perlu Pergantian Suasana ke Luar Negeri

23 Januari 2019   14:37 Diperbarui: 23 Januari 2019   14:38 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ahok (dok.tempo.co)

Menjelang pembebasan Basuki Tjahaya Purnama (BTP) atau lebih dikenal dengan panggilan Ahok, beberapa media mainstream telah mencoba menebak kemana arah sang tokoh selanjutnya. Ada yang meyakini dia bakal menikah berdasarkan ucapan sumber tertentu, ada juga yang berpendapat lain.

Apa pun yang bakal dilakukan Ahok akan menjadi sumber berita utama. Masalahnya dia telah menjadi seorang figur dan tokoh nasional, lebih besar dari perkiraan masyarakat itu sendiri. Garis politiknya yang frontal, belum ada yang menandingi hingga sekarang. Dia yakin dengan jalan hidupnya.

Hampir dua tahun di penjara karena tuduhan penistaan agama, justru menggembleng Ahok menjadi pribadi yang lebih matang dan bijaksana. Dia mempelajari banyak hal, terutama mengenai kehidupan. Ahok semakin mengerti urusan bangsa dan negara, lebih dari yang lain.

Mungkin kalau kita ingat sejarah, orang-orang besar justru menjadi hebat setelah dia keluar dari penjara. Misalnya Bung Karno, yang dipenjara penjajah Belanda berulangkali. Begitu pula dengan Nelson Mandela, yang menjadi korban politik apharteid di Afrika Selatan. Dua tokoh ini sangat fenomenal.

Lalu bagaimana dengan Ahok? Sekarang kita tidak berurusan dengan penjajah bangsa asing. Tetapi masyarakat yang telah terjebak dalam kotak-kotak yang diciptakan kelompok tertentu. Iklim politik di dalam negeri, masih panas dan kacau, sangat rentan jika Ahok kembali ke politik saat ini.

Hal yang terbaik yang bisa dilakukan Ahok adalah mencari pergantian suasana. Dia harus pergi ke tempat yang jauh, di luar negeri. Bukan untuk melupakan Indonesia, tetapi me-refresh otak dan jiwanya agar kembali segar dan memiliki daya pikir yang hebat.

Katakanlah, bahwa Ahok harus mengasingkan diri sendiri untuk melihat dunia dengan cara yang baru. Ibarat seorang biksu atau pendekar yang harus menyepi untuk memperdalam ilmunya. Penjara Brimob bukanlah tempat untuk itu, karena dia masih berhubungan dengan suasana masyarakat yang sama.

Tidak penting di negara mana dia akan mengasingkan diri, asalkan negara itu mampu membuat dia merasa tenang dan nyaman. Dengan kehidupan yang baru, dia bisa mendapat pencerahan, bisa jadi juga mendapat berbagai ide yang akan dijalankan di masa depan.

Ahok juga bebas untuk bergaul dengan siapa saja. Siapa tahu dia bisa bertemu dengan tokoh-tokoh internasional dan belajar lebih banyak dari mereka. Ahok pun bisa mempelajari budaya dan masyarakat yang berbeda, yang akan membantu dia memahami kehidupan yang sangat luas ini.

Hal ini tidak berarti bahwa Ahok memutuskan hubungan dengan tanah air. Dengan segala kecanggihan teknologi, dia tetap dapat memantau perkembangan di tanah air. tetapi bukan untuk mencampurinya, melainkan untuk mempelajari pergolakan dalam masyarakat Indonesia.

Kelak, jika Ahok sudah merasa prima, kembali kuat jiwa dan raga, ia pasti kembali ke tanah air. Jika ada yang menyangka bahwa ia akan meninggalkan politik dan menjadi pengusaha, menurut saya salah besar. Dalam diri Ahok, darah politik mengalir kencang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun