Negara yang memiliki empat musim seperti Turki harus mengantisipasi penyakit yang timbul akibat perubahan iklim. Namun karena sudah berabad-abad mengalami hal itu, masyarakat Turki telah mempunyai obat alami yang diturunkan nenek moyang. Misalnya untuk penyakit di musim dingin ini.
Ada fenomena dalam setahun terakhir, banyak penyakit yang timbul dan menyerang di musim dingin. Ilmuwan memperkirakan beberapa jenis virus telah berkembang pesat. Tentu saja hal ini mengancam kesehatan rakyat Turki dan memengaruhi aktivitas mereka.
Sebagian besar serangan penyakit dialami oleh anak-anak atau remaja. Kalau mereka sakit, otomatis mengguncang pertahanan rumah tangga. Orang tua akan kesulitan menangani, dengan membagi waktu untuk bekerja dan aktivitas lain.Â
Pencegahan merupakan hal terbaik sebelum penyakit merusak ketentraman keluarga. Karena itu masyarakat Turki menggunakan obat-obatan herbal yang terbuat dari tanaman. Mereka mengikuti resep para orang tua yang telah digunakan turun temurun.
Secara teori, dalam musim dingin kita dipaksa mengenakan pakaian berlapis-lapis untuk menjaga kehangatan tubuh. Maklum suhu bisa anjlok hingga di bawah 0 derajat. Tetapi hal ini justru mengakibatkan kulit kurang mendapat udara, tertutup oleh lapisan pakaian.
Kurangnya interaksi dengan udara menyebabkan beberapa bakteri atau kuman tumbuh dengan baik. Salah satu bakteri yang paling cepat berkembang biak adalah bakteri Patogen. Hal ini yang kurang disadari oleh sebagian masyarakat.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat, penyakit yang paling banyak menyerang di musim  dingin adalah influenza. Antara lain; flbiasa, virus pernapasan syncytial (RSV), yang mengarah ke infeksi di paru-paru dan saluran pernapasan.Â
Selain itu ada infeksi gastrointestinal yang disebabkan oleh rotavirus dan norovirus.  Penyakit ini lebih sering menyerang  antara bulan Desember dan Maret. Kabar baiknya adalah kita  dapat mengurangi resiko penyakit dengan menjaga kebersihan yang baik, sering mencuci tangan dan menahan diri untuk menyentuh wajah dan mata Anda.
Sedangkan kabar buruknya, ternyata patogen udara dapat mengakali pencuci tangan yang paling rajin sekalipun. Penelitian telah menemukan bahwa lingkungan yang dingin dan kering memungkinkan mikroba patogen, dihembuskan dari orang yang terinfeksi melalui batuk, bersin atau bahkan tertawa, tetap hidup lebih lama.
Fakta bahwa kita tinggal di dalam rumah untuk waktu yang lama di musim dingin memperparah masalah, memaksa kita untuk terus menghirup udara yang sama dengan orang-orang di sekitar kita. Sayangnya, "zona pernapasan" yang terkontaminasi, radius 3 sampai 6 kaki di sekitar orang yang terinfeksi, hampir tidak mungkin untuk dihindari di kantor yang ramai atau ruang kelas yang sempit.
Kesehatan kekebalan tubuh