Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pencitraan versus Keteladanan

20 Desember 2018   16:33 Diperbarui: 20 Desember 2018   16:37 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (dok.bismillah.com)

Pencitraan adalah istilah yang sangat populer di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Satu kata yang selalu dikaitkan dengan Presiden kita sekarang ini. 

Sayangnya istilah lebih berkonotasi ke arah negatif. Padahal kata citra bisa berarti baik, juga bisa berarti buruk. Seseorang bisa memiliki citra baik dan citra buruk.

Pencitraan lebih sering diartikan untuk menekankan kepribadian seseorang yang ingin terlihat baik, padahal dia berperilaku buruk.  Hal ini dapat dilakukan siapa saja, sesuai dengan kepentingan masing-masing.

Pada saat gonjang ganjing politik begitu tinggi, istilah ini begitu mudah untuk dilekatkan pada seorang calon pemimpin. Lucunya, mereka saling menuding lawan melakukan hal itu. 

Pernahkah anda mendengar pepatah bahwa orang yang paling keras berteriak menuduh orang lain justru yang melakukan hal tersebut? Begitu juga dalam politik, menghakimi orang lain sebelum dirinya sendiri ketahuan.

Calon pemimpin yang baik, tidak mementingkan pencitraan. Tetapi dia mengutamakan memberi keteladanan melakukan hal-hal yang baik.


Para Nabi dan Rasul berdakwah bukan hanya dengan kata kata. Mereka memberikan keteladanan dalam perilaku sehari-hari.

Umat mengikuti para Nabi dan Rasul karena mereka memberi contoh yang kongkrit. Tidak ada kepura-puraan dari apa yang ditunjukkan mereka.

Sebelum mereka menganjurkan sedekah, para Nabi dan Rasul sudah melakukan terlebih dahulu. Begitu contoh keteladanan yang diberikan dan dilanjutkan oleh para Auliya dan Ulil Amri.

Karena itu jika hendak memilih pemimpin atau wakil rakyat, carilah orang yang memberikan keteladanan. Bukan hanya orang yang melakukan pencitraan.

Bagaimana caranya membedakan orang yang memberikan keteladanan dengan orang yang hanya pencitraan? Lihatlah kehidupan mereka sehari-hari.

Pertama, orang yang memberi keteladanan, selalu sama dalam kata dan perbuatan. Apa yang dikatakan dan dianjurkan, juga telah dilakukan dia dalam menjalani kehidupannya.

Kedua, dia tidak takut dilihat dalam keadaan apapun. Sebab dia tidak berpura pura, hanya bersikap apa adanya. Baik dilihat orang atau pun tidak, memang begitulah perangainya sehari-hari.

Ketiga, dia tidak memikirkan untung ruginya dalam melakukan sesuatu. Memang semua tercermin dari kondisi hatinya. Ia berbuat sesuatu karena dorongan hati.

Maka, sungguh ironi memperhatikan tingkah laku para politikus di tanah air. Apalagi dalam masa kampanye ini. Mereka berusaha terlihat baik di mata konstituen.

Cobalah lihat para calon wakil rakyat, berlomba-lomba tampil alim dan peduli. Padahal kenyataannya mereka adalah para penyamun yang menghabiskan duit rakyat. Berapa banyak dari mereka yang tertangkap KPK, tapi tak juga jera.

Begitu pula para pejabat yang ada di lembaga eksekutif dan yudikatif, mereka sangat pandai berperan sebagai orang tak bersalah. Meskipun korupsi sudah mencapai triliunan.

Dalam memilih calon pemimpin kita memang harus jeli. Jangan termakan tipu daya mereka. Menjelang pilpres dan pileg ini, kedua kubu sama sama berusaha menarik simpati rakyat dengan berbagai cara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun