Mohon tunggu...
Muthiah Alhasany
Muthiah Alhasany Mohon Tunggu... Penulis - Pengamat politik Turki dan Timur Tengah

Pengamat politik Turki dan Timur Tengah. Moto: Langit adalah atapku, bumi adalah pijakanku. hidup adalah sajadah panjang hingga aku mati. Email: ratu_kalingga@yahoo.co.id IG dan Twitter: @muthiahalhasany fanpage: Muthiah Alhasany"s Journal

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Di Sini Sang Penyair Sufi, Jalaluddin Rumi Berbaring untuk Selamanya

17 November 2018   15:32 Diperbarui: 17 November 2018   17:09 2814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bangunan museum (dok.judy)

Siapa yang tak mengenal Jalaluddin Rumi? Seorang sufi yang sangat terkenal di seluruh penjuru dunia. Penggemar dan pengikutnya tidak terbatas pada yang beragama Islam saja, melainkan juga yang menganut kepercayaan lain. Ajarannya memang sangat universal, berlaku untuk semua orang.

Saya salah seorang pengagum Jalaluddin Rumi, kalau di Turki dikenal dengan sebutan Mevlana. Bagi saya syair-syairnya sangat indah, mengandung makna yang teramat dalam. Meski bagi sebagian orang, bahasanya seringkali terasa berat dan sulit dimengerti.

Jalaluddin Rumi adalah seorang sufi yang lahir berabad-abad yang lalu, yaitu pada tanggal 30 September 1207. Ia meninggal dunia pada tanggal 17 Desember 1273 dalam usia 66 tahun. Tetapi syair-syairnya yang berisi ajaran tentang kehidupan telah menjadi abadi.

Kota religius  Konya di provinsi Anatolia, Turki adalah tempat peristirahatannya yang terakhir. Di sanalah kita bisa melihat sebuah museum didirikan atas namanya, Museum Mevlana. Asal usul Rumi, sebenarnya adalah nama kota ini yang dulunya adalah 'Rome'. 

Setiap tahun kota Konya selalu dikunjungi sekitar 1.5 juta orang  dari seluruh dunia. Mereka tidak hanya datang sebagai turis. Sebagian adalah orang-orang yang ingin belajar tasawuf dan menjadi sastrawan.

plang nama museum Mevlana (dok.Judy)
plang nama museum Mevlana (dok.Judy)
Tarian Sufi

Selain syair-syair sufi, Rumi juga terkenal sebagai pencipta tarian sufi. Tarian ini sangat khas karena sang penari berputar-putar seperti gasing tanpa terjatuh. Kita tentu bertanya-tanya, apa dan bagaimanaRumi menciptakan  tarian ini. 

Awal mula terciptanya tarian ini adalah suatu 'kecelakaan'. Seorang pandai besi bernama Shalahuddin Faridun Zarkub menempa besinya. Irama tempaan besi itu membuat Rumi menjadi menari hingga ekstasi. Dari bibirnya terucap syair-syair mistis berbentuk puisi.

Di sisi lain, Rumi terinspirasi dari gurunya yaitu Syamsuddin Tabrizi. Guru ini adalah sosok darwis misterius yang telah membentuk Rumi dari seorang teolog dialektis menjadi penyair sufi. Konon kemisteriusan sang guru, hampir menyamai Nabi Khidir yang sampai sekarang masih tekateki bagi kita.

Penggambaran cinta Ilahi dalam tarian sufi (dok.mevlana.muzesi)
Penggambaran cinta Ilahi dalam tarian sufi (dok.mevlana.muzesi)
Tarian ini kemudian dijadikan ritual. Rumi melakukannya setelah shalat Isya di jalanan kota Konya. Perbuatannya ini diikuti oleh para darwis yang lain. Setalah itu, kemudian mereka membaca ayatayat suci Alquran.

Menurut Rumi, menari adalah refleksi dari cinta. Ia tidak akan berhenti menari karena cintanya kepada Allah tidak pernah berhenti.  Tarian sufi juga filosofi makna kehidupan. Hal itu tergambar dari pakaian yang dikenakan para penari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun