Kelanjutan dari tragedi pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi belum terlihat menggembirakan. Sebagaimana dugaan, pengusutan kasus ini belum menyentuh kekuasaan tertinggi dari kerajaan Arab Saudi.
Kabar terbaru adalah salah satu pejabat dari 18 orang tersangka yang dipecat, telah  dipersalahkan sebagai pemberi perintah pembunuhan.
Saud Al Qahtani, orang yang dipersalahkan dan dijadikan kambing hitam sebagai tokoh utama pembunuhan Jamal Khashoggi adalah tangan kanan putra mahkota Pangeran Muhammed bin Salman. Dia juga merupakan penasehat urusan media sang putra mahkota.
Selama ini Saud Al Qahtani dikenal sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap kampanye kotor di media sosial seperti twitter. Dia yang mengepalai tim untuk memperhatikan setiap twitter yang mendiskreditkan kerajaan, terutama orang yang mengkritik Pangeran Muhammed bin Salman.
Menurut Wall Street Journal, Al Qahtani dianggap sebagai perencana dan direktur operasi pembunuhan Jamal Khashoggi. Â Pihak keamanan Arab Saudi menyatakan bahwa AL Qahtani sedang berada dalam penyelidikan kriminal. Al Qahtani sama sekali tidak membantah tuduhan tersebut.
Salah satu artikel di media Arab Saudi  memaparkan tentang upaya Saud Al Qahtani membujuk Jamal Khashoggi kembali ke Arab Saudi. Permintaan itu ditolak oleh Jamal Khashoggi. Akibat penolakan tersebut, keluar pencekalan keluar negeri untuk putra Jamal Khashoggi.
Berhubung begitu banyak tekanan dari dunia internasional terhadap Arab Saudi untuk mengungkap kasus pembunuhan tersebut, mau tak mau Arab Saudi mencari jalan membebaskan kerajaan dari tuduhan. Maka kerajaan memutuskan untuk menjadikan AL Qahtani sebagai 'bemper'.
Dalam hal ini, tampaknya sudah terjadi kesepakatan antara Saud Al Qahtani dengan pihak kerajaan. Putra Mahkota Muhammed bin Salman tentu memiliki deal tersendiri dengan Saud AL Qahtani. Sampai saat ini putra mahkota belum mau beringsut dari pencitraanya sebagai orang yang tak bersalah.
Namun Presiden Turki Erdogan, tetap pada keyakinannya bahwa Jamal Khashoggi dibunuh berdasarkan perintah orang tertinggi dalam pemerintahan  Arab Saudi. Ia menandaskan hal itu beberapa hari yang lalu.
Arab Saudi hanya menjalankan skenarionya sendiri. Kerajaan tidak memedulikan fakta yang dibeberkan oleh pemerintah Turki. Sampai saat ini Arab Saudi bungkam terhadap tuntutan Turki. Tidak ada penjelasan yang terperinci pada setiap pertanyaan yang dilontarkan oleh Erdogan.
Persoalan jenazah Khashoggi juga tidak kunjung selesai. Keluarga Khashoggi, terutama kedua putranya yang telah berada di Amerika Serikat kemarin menyalakan lilin tanda duka cita bersama masyarakat. Mereka mempertanyakan mayat Khashoggi yang tidak pernah diberitakan oleh Arab Saudi.